“….Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar, dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.” Kolose 1: 9 – 12
Pernahkah anda mendengar permintaan seseorang agar kita mendoakan mereka? Seringkali permintaan itu hanya sekedar basa-basi, tetapi memang ada orang-orang yang dengan serius ingin agar kita mendoakan mereka yang sedang mengalami masalah.
Adalah suatu kehormatan bagi kita, jika orang memang meminta kita untuk mendoakan mereka. Siapakah kita, sehingga orang memohon agar kita mau berdoa untuk mereka? Mungkin itu karena mereka tahu bahwa Tuhan mendengarkan permohonan setiap umatNya dan mau memberikan apa yang baik, yang sesuai dengan kehendakNya. Atau barangkali mereka percaya bahwa Tuhan yang mahakasih akan mengabulkan setiap permohonan orang yang beriman. Bagi kita yang mendoakan, tentunya kita harus tahu doa bagaimana yang benar.
Mendoakan orang lain tidaklah mudah, karena kita tidak sepenuhnya tahu apa yang dibutuhkan, atau apa yang menjadi pokok masalah mereka. Mungkin saja kita bisa melihat adanya persoalan hidup, kekurangan, atau penyakit yang dialami seseorang, tetapi seringkali hal-hal itu adalah gejala-gejala yang timbul karena adanya masalah yang utama, yang lebih mendasar.
Doa permohonan yang kita sampaikan kepada Tuhan seharusnya tidak bertele-tele, tetapi disampaikan dengan penuh keyakinan bahwa apa yang dibutuhkan sudah didoakan. Dengan demikian, kita tidak boleh lupa bahwa doa kita harus mencakup poin-poin yang paling penting. Paulus dalam ayat-ayat diatas menyatakan doanya untuk jemaat Tuhan di Kolose. Apa saja yang didoakannya?
1. Agar mereka menerima hikmat dan pengertian yang benar untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna.
Bagi umat Kristen, Tuhan adalah mahakuasa, mahatahu dan mahakasih. Karena itu doa siapapun tidak akan bermanfaat jika tidak ada kesadaran bahwa Tuhanlah yang tahu apa yang paling baik untuk kita. Doa kita bukanlah suatu usaha untuk memaksakan kehendak kita diatas kehendak Tuhan. Sayang sekali banyak orang Kristen yang justru yakin bahwa dengan banyaknya doa dan kata, Tuhan mau merubah kehendakNya agar sesuai dengan apa yang mereka minta. Dengan demikian kita seharusnya memohon kepada Tuhan agar mereka bisa mendapat hikmat dan pengertian yang benar tentang kehendak Tuhan.
2. Agar mereka berbuah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah.
Banyak ayat Alkitab yang menunjukkan bahwa Tuhan mengasihi semua orang, tetapi Ia lebih mengasihi mereka yang taat kepadaNya dan hidup menurut firmanNya. Dengan demikian, doa yang efektif selalu berharap agar mereka yang didoakan adalah orang-orang yang bisa selalu berjalan di jalan yang benar. Oleh karena itu, jika kita memohon agar Tuhan mau melimpahkan kasihNya kepada seseorang, kita tidak boleh lupa untuk berdoa agar orang itu benar-benar kenal dan percaya kepada Tuhan, serta menurut firmanNya dalam hidup mereka.
3. Agar mereka dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar.
Kita berdoa, tetapi apa yang akan dilakukan Tuhan tidaklah ada yang tahu. Walaupun demikian, umat Kristen harus percaya bahwa dalam segala sesuatu Tuhan bekerja untuk kebaikan mereka yang percaya kepadaNya. Ini tidaklah mudah dilakukan. Seringkali, dalam menanggung penderitaan dan menghadapi persoalan, kita merasa bahwa semua itu adalah terlalu berat atau terlalu lama untuk kita. Karena itu dalam berdoa untuk orang lain, kita harus ingat bahwa mereka mungkin merasakan hal yang serupa. Biarlah kita berdoa agar mereka dikuatkan Tuhan dan mempunyai ketekunan dan kesabaran.
4. Agar mereka bisa mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa.
Memang dalam dunia ini, semua orang tidak terluput dari berbagai persoalan, derita dan masalah. Tetapi, doa yang disertai rasa cukup akan memberi keuntungan besar bagi mereka yang mengenal Tuhan. Mereka yang berkelimpahan belum tentu bisa merasa kecukupan dan kebahagiaan, tetapi mereka yang merasakan kasih Tuhan akan dapat hidup dalam rasa syukur dan sukacita. Dengan demikian, kita boleh tetap berdoa untuk apa yang mereka butuhkan, tetapi kita harus juga berdoa agar mereka sadar bahwa itu adalah kurang penting jika dibandingkan dengan adanya rasa cukup dalam Tuhan.
Pagi ini, jika kita berdoa untuk orang lain, biarlah kita bisa meresapi arti dan tujuan doa Paulus untuk jemaat di Kolose. Doa yang baik tidak selalu menghasilkan jawaban yang sesuai dengan pengharapan kita, tetapi selalu membuat kita makin mengenal Dia yang mahakuasa, mahatahu dan mahakasih, dan makin bisa berserah kepadaNya!