Hal menjadi marah

“Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.” Kolose 3: 8

Road rage adalah suatu hal yang sudah memakan banyak korban di Australia. Kemarahan pengemudi kendaraan di jalan raya itu memang bisa mengakibatkan kecelakaan lalu lintas atau perkelahian antar pengemudi yang terkadang membawa korban jiwa. Seringkali hal ini dimulai dengan seorang pengemudi yang merasa tersinggung atau marah karena pengemudi lain yang memotong jalannya atau menyerempet mobilnya, dan yang kemudian melampiaskan kemarahannya dengan memaki-maki atau melakukan pembalasan dan tindakan kekerasan lainnya.

Mengapa orang bisa menjadi sangat marah sampai melakukan perbuatan tercela? Biasanya kemarahan yang luar biasa disebabkan oleh harga diri yang terasa diinjak-injak oleh orang lain. Orang mungkin marah karena perlakuan orang lain, tetapi selama mereka tidak merasa tersudut atau sangat terhina, kemarahan itu biasanya dapat diredakan. Sebaliknya, kemarahan yang didasari oleh kesombongan seringkali membuat orang geram dan mata gelap. Dengan demikian dosa terjadi karena munculnya pikiran dan tindakan jahat yang tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah (Yakobus 1: 20).

Tidak bolehkan orang Kristen marah? Tentu saja boleh jika itu pada tempatnya, misalnya ketika melihat adanya kejahatan atau ketidakadilan dalam hidup bermasyarakat. Walaupun demikian, kemarahan orang Kristen pada hakikatnya tidak boleh berdasarkan pada kebencian kepada sesama manusia, tetapi kepada kejahatan yang mereka perbuat. Kemarahan yang pantas bukanlah untuk membenarkan diri sendiri, tetapi untuk menegakkan kebenaran.

Tuhan kita adalah Tuhan yang mahakasih, tetapi Ia juga Tuhan yang bisa marah kepada umat manusia. Kemarahan yang muncul dalam bentuk yang mengerikan pernah terjadi ketika manusia secara sengaja tidak menghormatiNya sebagai Tuhan yang mahakuasa dan mahatahu. Karena itu, Alkitab menuliskan bagaimana orang-orang yang melawan atau menipu Tuhan mengalami nasib yang menyedihkan. Walaupun demikian, Tuhan tidaklah terus membenci semua orang yang jahat. Kepada mereka yang mau bertobat, pengampunan dan keselamatan juga tersedia untuk mereka.

Sebagai manusia kita memang boleh marah jika itu memang sesuai dengan kehendak Tuhan. Tetapi, kemarahan yang tidak pada tempatnya, yang berlama-lama, yang tidak membawa kebaikan, yang disebabkan oleh kesombongan pribadi, yang mengabaikan hukum kasih, yang tidak berdasarkan kebenaran firman Tuhan, dan yang tidak membawa kemuliaan bagi Tuhan adalah kemarahan yang harus kita hindari. Sebagai umat Tuhan kita percaya bahwa Ia mahaadil dan karena itu kita yakin bahwa Tuhanlah yang pada akhirnya mengambil tindakan yang paling tepat.

“Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang; sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau.” Mazmur 37: 1 – 2

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s