Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Yohanes 14: 6
Ayat di atas adalah ayat yang sangat terkenal yang berisi klaim Yesus bahwa Ia adalah satu-satunya jalan bagi manusia untuk bisa menuju ke surga. Sekalipun ayat ini jelas menunjukkan bahwa iman kepada Kristus adalah mutlak perlu untuk bisa diselamatkan, di zaman ini banyak orang Kristen yang ragu-ragu bahwa keselamatan adalah ekslusif untuk mereka yang percaya kepada Yesus.
Kepercayaan bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan (the way) memang sudah sering membuat orang yang bukan Kristen menjadi tersinggung. Mereka yang Kristen pun sekarang banyak yang segan untuk menekankan pentingnya ayat ini, demi menjaga keakraban dengan teman, saudara atau sanak yang beragama lain. Mereka yang ingin membina dialog antar agama (interfaith dialogue) seringkali menghindari penggunaan ayat ini.
Memang orang Kristen yang mengasihi sesama seringkali ingin agar semua orang yang hidupnya baik bisa juga memperoleh keselamatan. Tuhan yang mahaadil tentu harus mau menerima mereka yang sudah berusaha untuk hidup baik, begitu kilah mereka. Jika Tuhan memang adil, Ia tentu tidak hanya memilih orang Kristen untuk ke surga. Apalagi, orang Kristen belum tentu lebih baik hidupnya jika dibandingkan dengan orang yang bukan Kristen.
Tidaklah mengherankan bahwa di zaman ini, paham relativisme mulai muncul. Paham ini yang juga dikenal dengan istilah “multifaith” mengajarkan bahwa manusia pada hakikatnya cenderung untuk mencari Tuhan dengan cara mereka sendiri, yang dipengaruhi oleh kebudayaan, latar belakang, kebijaksanaan dan pengalaman mereka. Karena itu, manusia harus saling menghargai dan menghormati kepercayaan orang lain. Semua agama pada hakikatnya baik dan bisa membawa keselamatan. Menurut mereka, itu adalah cara untuk hidup damai dengan semua orang, seperti yang dikehendaki Tuhan.
Apa yang sering dilupakan orang adalah kenyataan bahwa tidak ada orang yang baik dan suci di hadapan Tuhan. Semua orang sudah berdosa dan harus menemui kematian abadi jika mereka tidak menerima pengampunan Tuhan. Kemahasucian Tuhan membuat orang sebaik bagaimana pun terlihat sebagai orang yang penuh cacat cela. Dalam hal ini, darah Yesus adalah satu-satunya jalan untuk membasuh dosa manusia. Mereka yang sudah menerima pengampunan bukanlah orang yang hidupnya baik, tetapi orang yang menerima anugerah Tuhan dengan cuma-cuma.
Sore ini, firman Tuhan mengingatkan agar kita tetap berpegang pada iman bahwa hanya ada satu jalan menuju keselamatan. Itu bukan dengan berbuat baik dan menjadi orang yang saleh, karena semua itu hanyalah ilusi manusia. Manusia yang berdosa hanya bisa mendapat pengampunan melalui iman kepada Kristus.
“Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.” Matius 7: 13- 14