“Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.” Roma 1: 19 – 20

Seorang kenalan yang baru merayakan hari ulang tahun ke 50 pernikahannya menyatakan bahwa pernikahan adalah suatu hal yang tidak mudah dijalani. Saya setuju. Memang dengan lamanya pernikahan, hubungan suami-istri bukannya tidak lagi mempunyai masalah. Bahkan sebaliknya, dengan berlalunya waktu suami atau istri akan makin dapat melihat sifat pasangannya dan menyadari perbedaan-perbedaan yang ada. Lamanya pernikahan memang bisa membuat dua orang bisa menerima kenyataan bahwa perbedaan harus ada, tetapi mereka bisa saling menghormati, saling menerima dan saling percaya. Hubungan kasih antara suami-istri memang mengalami penyataan (revelation) sepanjang hari sampai saat terakhir.
Jika pencerahan terjadi dalam hubungan antara suami dan istri, bagaimana pula dengan hubungan antara manusia dan Tuhan? Ayat di atas menujukkan bahwa kepada semua manusia Tuhan sudah memberi pernyataanNya, dan karena itu tidak ada seorang pun yang bisa menolak kenyataan bahwa Tuhan itu ada. Mereka yang mencoba menolak adanya Tuhan dengan memakai berbagai dalih, adalah orang-orang yang dengan sengaja mengabaikan Tuhan dan karena itu harus bertanggung-jawab sepenuhnya atas keputusan mereka. Walaupun demikian, penyataan Tuhan itu bukan hanya melalui apa yang bisa dilihat mata manusia dan dipikirkan manusia secara umum.
Berbeda dengan pernyataan Tuhan kepada dunia, hubungan umat Tuhan dan umatNya adalah hubungan yang khusus, yang seperti hubungan antara suami dan istri, mengalami pencerahan hari demi hari. Tuhan menyatakan diriNya, sifatNya, kehendakNya dan rencanaNya kepada mereka yang beriman kepadaNya. Jika iman adalah satu sisi dari sebuah mata uang, pernyataan Tuhan ada pada di sisi yang lain. Iman yang benar selalu bertumbuh bersama dengan pengertian dan pengetahuan tentang Tuhan. Iman tidak dapat bertumbuh dengan baik jika kita tidak menerima penyataan dari Tuhan.
Bagaimana kita dapat menerima pengertian tentang Tuhan agar dapat menumbuhkan iman kita? Ini hanya dapat terjadi dengan kemauan kita untuk mendengar suaraNya dan melihat kebesaranNya. Tuhan selalu menunjukkan bimbingan dan kuasaNya dalam hidup setiap umatNya, tetapi tidak semua orang mau menerima dan mendengarkan Dia. Mereka yang bergantung pada diri sendiri cenderung mengabaikan Tuhan dalam hidupnya. Karena itu, walaupun seseorang sudah mengenal Tuhan sejak lama, mungkin saja pengertian dan imannya tidak bertumbuh sebagaimana seharusnya.
Semakin lama kita hidup sebagai umatNya, seharusnya kita makin dapat mengenal kasih, kuasa, kebijaksanaan, kesabaran dan kesucian Tuhan. Dengan demikian, seharusnya hidup kita bisa berubah, makin lama makin sesuai dengan apa yang dikehendakiNya. Dengan pengenalan yang makin mendalam tentang Tuhan, kita tidak akan mudah untuk kaget, kuatir, takut ataupun kecewa jika ada masalah besar yang terjadi dalam hidup kita. Dengan pengertian akan kesucianNya, kita akan bisa makin kuat dalam menghindari godaan iblis. Dengan mengakui kebesaranNya, kita juga makin lama makin menyadari kelemahan dan kekurangan kita, sehingga makin lama kita makin beriman kepadaNya.
Berapa lama anda sudah mengenal Tuhan? Apakah pengenalan itu sudah bertumbuh sejak anda menerima Dia? Apakah anda merasakan bahwa iman anda makin kuat sejak saat perjumpaan anda dengan Tuhan untuk pertama kalinya? Dapatkah anda merasakan adanya penyataan yang datang dari Tuhan melalui Roh KudusNya setiap hari?
Hari ini, keputusan ada di tangan kita untuk mau membina hubungan yang makin baik dengan Tuhan kita. Tuhan menghendaki setiap umatNya untuk mau membuka diri kepadaNya dan juga mau menerima apa yang dinyatakanNya. Biarlah dengan makin dalamnya pengertian kita akan kebesaran Tuhan, iman kita akan tumbuh semakin kuat sehingga kita bisa menempuh tahun-tahun yang akan datang dengan keyakinan bahwa kasihNya akan senantiasa menyertai kita.
“Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.” 1 Yohanes 5: 20