Dalam bahaya kita melihat Tuhan

Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” Matius 14: 31

Bacaan: Matius 14: 22 – 33

Kemarin saya bersama teman-teman tour pergi ke danau Tiberias dimana pada zaman Yesus masih di dunia ada kejadian yang membuktikan bahwa Yesus adalah Allah yang mahakuasa, tetapi juga Allah yang mahakasih.

Danau Tiberias adalah sebuah danau air tawar yang sangat besar, yang karena itu juga disebut laut Tiberias. Danau ini letaknya sekitar 210 meter di bawah muka air laut. Dengan panjang keliling sekitar 53 km, panjang 21 km dan lebar 13 km, danau ini sering mengalami angin badai ketika udara dingin dari gunung Hermon dan gunung Lebanon bertemu dengan udara panas dari permukaan danau.

Pada saat itu Yesus baru saja melakukan keajaiban dengan memberi makan 5000 orang. Yesus memerintahkan murid-muridNya naik ke perahu dan mendahuluiNya ke seberang, sementara Ia menyuruh orang banyak pulang. Ia kemudian naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri.

Mungkin waktu di perahu, murid-murid masih membicarakan apa yang terjadi sebelumnya. Mereka mungkin masih merasa takjub bagaimana Yesus bisa melakukan keajaiban dengan lima roti dan dua ikan. Tetapi keajaiban yang besar itu tidaklah membuat mereka sadar bahwa Yesus adalah Tuhan. Apa yang mereka lihat adalah luar biasa, tetapi itu tidak menyangkut hidup mati mereka. Seperti itu juga, kita tidak mudah merasakan hadirnya Tuhan atau berharap pada kuasa Tuhan jika kita tidak secara pribadi membutuhkan pertolongan Tuhan.

Mengapa Yesus menyuruh murid-muridNya ke tengah danau hanya untuk mengalami angin topan? Mengapa Ia membuat mereka ketakutan? Angin topan adalah sebuah kenyataan dari danau Tiberias sampai sekarang dan badai kehidupan adalah sebuah kenyataan hidup kita selama di dunia. Yesus menyuruh kita untuk menjadi muridNya di tengah dunia yang penuh dengan masalah, bukan untuk membuat kita takut tetapi sebaliknya untuk membuat kita merasakan dan mengakui kuasa dan kasihNya. Ini seirama dengan perintahNya kepada orang Israel agar mereka tetap berjalan mengikuti perintanNya.

“Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.” Yesaya 43: 2

Sebagai orang percaya, kita tidak dapat mengharapkan hidup yang selalu mulus dan nyaman. Kita juga tidak dapat berlindung dalam “perahu” kita dan berharap agar badai berlalu. Kita harus bisa melihat dengan mata rohani kita bahwa seperti Yesus yang sanggup menyeberang melalui air, kita pun bisa mengatasi masalah kita jika kita percaya atas kuasa dan kasih Tuhan.

Sebagai manusia kita cenderung untuk takut dan kuatir, tetapi Yesus yang sudah menegur murid-muridNya, akan membuat kita percaya bahwa Ia adalah Anak Allah jika kita tetap berharap kepada pertolonganNya.

Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: “Sesungguhnya Engkau Anak Allah.” Matius 14: 33

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s