Warisan Kristus untuk umatNya

“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” Yohanes 14: 27

Berbeda dengan banyak negara di Eropa, memiliki rumah sendiri adalah impian orang Australia. Tetapi, itu sudah berubah. Dengan mahalnya harga rumah di zaman sekarang, makin sulit bagi generasi muda untuk mewujudkan impiannya. Karena itu, makin banyak penduduk Australia yang sekarang ini memilih untuk menyewa rumah daripada membeli, seperti halnya di Eropa. Kaum muda mungkin hanya bisa memiliki rumah jika ada warisan dari orangtua, jika tidak mempunyai pendapatan besar.

Beberapa tahun yang lalu ada seorang pria yang ingin membeli rumah. Sekalipun ia tidak mempunyai uang, ia berani menandatangani kontrak untuk membeli sebuah rumah karena adanya harapan bahwa ia akan mendapat warisan keluarga dalam waktu dekat. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, ketika jatuh waktu untuk melunasi harga rumah itu ternyata uang warisan jatuh ke tangan orang lain. Kontrak pembelian rumah yang dibatalkan secara sepihak akhirnya membuat orang itu justru kehilangan uang muka yang ribuan dolar jumlahnya.

Mengharapkan sesuatu yang baik dari orang lain memang sering membawa kekecewaan. Belum tentu apa yang dijanjikan akan terjadi; dan sekalipun janji itu dipenuhi, apa yang didapat mungkin tidak seindah yang diharapkan. Selain itu, walaupun kita mungkin mendapatkan apa yang dijanjikan, seringkali itu tidak membawa kebahagiaan. Dan sekalipun ada kebahagiaan yang datang, itu tidak untuk selamanya.

Adakah pemberian yang benar-benar berharga yang bisa kita harapkan dari seseorang dan akan membuat kita bahagia untuk selamanya? Tentu saja tidak ada. Lain halnya kalau Tuhan yang menjanjikan. Ayat di atas adalah janji Kristus sebelum meninggalkan murid-muridNya. Yesus berkata bahwa hanya Dia yang dapat menggenapi janjiNya dengan memberikan damai sejahtera bagi umatNya.

Damai sejahtera yang diberikannya tidaklah seperti yang dijanjikan dan diberikan oleh dunia. Kebahagiaan dan damai sejahtera yang dijanjikan dunia adalah sebatas kemampuan manusia, dan sekalipun mereka yang paling kaya, paling bijaksana atau pun yang paling berkuasa, tidak akan dapat memberi kita sesuatu yang sempurna dan abadi. Hanya Tuhan yang bisa mewariskan Roh Kudus kepada kita. Mengapa pula kita hari ini masih gelisah dan gentar dalam menghadapi masalah kehidupan jika kita sudah menerima Roh Penghibur dan Penolong yang dijanjikan Tuhan sendiri?