Percayalah kepada Tuhan yang mahakuasa

“Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya?” Roma 11: 34 – 35

Adanya masalah besar yang terjadi dalam hidup seseorang bisa menghasilkan setidaknya tiga macam reaksi: marah, sedih dan pasrah. Jika kemarahan terjadi karena adanya perasaan tidak terima, rasa sedih muncul karena perasaan terpukul, dan rasa pasrah keluar karena adanya rasa tidak berdaya. Tentu saja ada juga orang yang menunjukkan ketiga reaksi itu secara bersamaan: yaitu merasa marah dan sedih, tetapi tidak berdaya untuk berbuat apa-apa.

Reaksi seseorang yang muncul tentunya tergantung pada masalah apa yang dialaminya dan apa yang menyebabkannya. Biasanya, jika masalah itu timbul karena kesalahan orang, rasa marahlah yang muncul. Marah kepada diri sendiri, atau kepada orang lain yang dijadikan kambing hitam. Tetapi, jika apa yang buruk terjadi karena perbuatan orang lain yang lebih berkuasa, perasaan marah belum tentu bisa dikeluarkan. Dengan demikian, perasaan sedih atau rasa putus asalah yang timbul dalam hati.

Bagaimana pula jika seseorang merasakan kepahitan yang diduga berasal dari Tuhan? Mungkin dengan adanya kegagalan, kehilangan, bencana dan penyakit yang dialaminya? Ada orang yang marah kepada Tuhan, seperti yang terjadi pada nabi Yunus.

Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati, katanya: “Lebih baiklah aku mati dari pada hidup.” Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: “Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?” Jawabnya: “Selayaknyalah aku marah sampai mati.” Yunus 4: 8 – 9

Dan orang yang merasa sedih, seperti raja Daud.

“…mataku merana karena sengsara. Aku telah berseru kepadaMu, ya TUHAN, sepanjang hari, telah mengulurkan tanganku kepada-Mu.” Mazmur 88: 9

Dan ada juga orang yang putus asa seperti Salomo:

“Karena nasib manusia adalah sama dengan nasib binatang, nasib yang sama menimpa mereka; sebagaimana yang satu mati, demikian juga yang lain. Kedua-duanya mempunyai nafas yang sama, dan manusia tak mempunyai kelebihan atas binatang, karena segala sesuatu adalah sia-sia.” Pengkotbah 3: 19

Pada saat ini, banyak orang yang merasakan penderitaan sehubungan dengan adanya pandemi. Banyak orang yang dulunya sehat, sekarang harus dirawat di rumah sakit. Tidak terhitung orang yang sudah kehilangan pekerjaan, dan juga yang kehilangan sanak saudara yang sudah meninggalkan dunia ini. Tuhan seakan menelantarkan umat manusia dan membiarkan mereka untuk berjuang di antara hidup dan mati.

Saat ini, bagaimana perasaan anda kepada Tuhan? Adakah rasa marah, rasa sedih atau rasa putus asa? Sebagai manusia, adalah wajar jika kita mempunyai perasaan-perasaan ini. Walaupun demikian, sebagai orang beriman, kita tidak akan berlama-lama terbenam di dalamnya. Ayat pembukaan kita mengatakan bahwa tidak ada orang yang mengetahui pikiran Tuhan. Tidak ada orang yang bisa menjadi penasihatNya. Lebih dari itu, tidak ada orang yang pernah memberikan sesuatu kepadaNya, sehingga Ia harus menggantikannya.

Tuhan kita adalah Tuhan yang berdaulat. Karena itu kita tidak bisa menuntut Dia untuk melakukan apa yang kita maui. Kita tidak sepatutnya marah kepada Dia jika kita kehilangan apa yang kita sayangi. Pada pihak yang lain, kita tidak perlu berputus-asa karena menyangka bahwa segala sesuatu adalah sia-sia. Tuhan memang tidak membutuhkan nasihat kita, tetapi itu karena Ia adalah Tuhan yang mahabijaksana dan mahakasih. Ia tidak membutuhkan apa pun dari diri kita, kecuali kasih kita; itu karena Ia sudah lebih dulu mengasihi kita dengan memberikan AnakNya yang tunggal untuk menyelamatkan kita. Karena itu, dengan iman kita percaya kepada Dia yang sanggup memberikan rasa damai, sukacita dan keberanian untuk menghadapi hari depan.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s