Kemerdekaan sebagai hamba Kristus

“Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.” Efesus 5: 15 -16

Apakah anda mendengar berita tentang bagaimana beberapa negara sudah menghentikan lockdown dan PSBB untuk memasuki apa yang disebut “new normal“? Negara-negara yang pada mulanya mengalami kesulitan besar akibat pandemi  COVID-19 pada suatu saat memutuskan bahwa keadaan sudah mulai membaik dan cukup aman bagi rakyatnya untuk beraktivitas lagi. Bagi rakyat yang sudah merasa dikurung untuk berbulan-bulan, kesempatan untuk bisa keluar rumah dan melakukan berbagai kegiatan sudah tentu disambut dengan gembira. Walaupun demikian apa yang terjadi bisa membuat orang menggelengkan kepala karena seakan mereka sudah lupa akan bahaya yang masih mengancam. Adanya kebebasan memang sering membuat manusia lupa daratan. Virus corona masih bisa mencelakai siapa saja sampai vaksin ditemukan dan bahkan, seperti influenza, masih tetap merupakan bahaya laten sekalipun vaksin sudah ada.

Memang manusia adalah makhluk yang sangat istimewa karena berbeda dengan makhluk lainnya, mereka merasa bahwa kemerdekaan adalah suatu hal yang sangat berharga. Karena itu, hampir seluruh negara di dunia memperoleh kemerdekaannya melalui perjuangan berat yang memakan banyak korban jiwa. Manusia bersedia membayar kemerdekaan dengan harga yang tertinggi. Pada pihak yang lain, Tuhan memberikan kemerdekaan kepada Adam dan Hawa di taman Firdaus untuk memakan buah apa saja, kecuali buah dari satu pohon yang ada di tengah taman itu. Sayang sekali bahwa mereka mungkin merasa bahwa kemerdekaan yang mereka miliki adalah kemerdekaan untuk melakukan apa saja, termasuk untuk tidak menaati perintah Tuhan. Itulah yang membawa kejatuhan mereka ke dalam belenggu dosa.

Sebagai orang Kristen kita harus bersyukur bahwa belenggu dosa itu sudak dilepas oleh Yesus Kristus yang mati untuk menebus kita. Karena Kristus, kita memperoleh kemerdekaan lagi dan itu sudah dibayar dengan harga yang termahal. Sayang sekali bahwa banyak orang Kristen yang merasa bahwa dalam Kristus mereka adalah orang-orang yang merdeka sepenuhnya. Ini tidaklah benar, karena sesudah bebas dari hamba dosa, kita menjadi hamba Kristus. Kita bergantung kepadaNya dan hidup untuk Dia. Kita hidup bukan untuk manusia dan bukan untuk diri kita sendiri.

“Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.” Galatia 1: 10

Di zaman modern ini, iblis tetap bekerja dan berusaha mempengaruhi manusia seperti apa yang dilakukannya kepada Adam dan Hawa. Iblis dapat melihat bahwa kelemahan manusia adalah dalam hal kemerdekaan yang didambakannya untuk bisa melakukan apa saja yang dikehendaki. Manusia cenderung ingin memakai hidup dan waktu yang ada untuk kenikmatan dan kenyamanan diri sendiri. Dan keinginan itu tetap menggoda siapa saja termasuk orang Kristen yang sudah menjadi hamba Kristus. Dengan demikian, orang Kristen bisa saja bertingkah laku seperti orang yang bodoh yang merasa bahwa ia dapat melakukan apa saja yang dikehendakinya. Itu tercermin dalam kehidupan sehari-hari, dimana mereka ke gereja di hari Minggu, tetapi pada hari-hari yang lain tingkah laku dan perbuatannya tidak ada bedanya dengan orang yang tidak mengenal Kristus.

Hari ini firman Tuhan berkata bahwa hamba Kristus haruslah berbeda dengan hamba dunia. Hamba Kristus adalah orang-orang yang merdeka dari kuasa iblis, orang yang berusaha hidup menurut Firman Tuhan setiap hari. Orang Kristen tidak sepatutnya menyia-nyiakan waktu yang ada untuk apa yang tidak berguna. Sebaliknya, mereka hidup untuk kemuliaan Tuhan dan kebaikan sesama. Orang Kristen adalah orang yang sadar akan kehendak Tuhan dalam segala tindak-tanduknya.

“Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.” Efesus 5: 17

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s