Ketakutan berarti ketidakpastian

Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.” 1 Yohanes 4: 18

This image has an empty alt attribute; its file name is img_9246.jpg
Ya Tuhan, mengapa hidupku terasa berat?

Alkisah ada seorang perampok yang sangat kejam karena ia sering menyiksa para korbannya. Sekalipun para korban sudah menyerahkan semua hartanya, mereka tetap saja dianiaya. Perampok ini sudah tentu diincar oleh polisi karena sudah membuat masyarakat hidup dalam ketakutan. Pada akhirnya, polisi berhasil menangkap perampok ini dan kemudian pengadilan menjatuhkan hukuman mati kepadanya. Heran, bahwa menjelang pelaksanaan hukuman matinya, si perampok terlihat sangat ketakutan. Mengapa perampok yang tidak pernah takut menjalankan kejahatannya, dan yang seolah menganggap sepi hamba hukum yang berusaha menangkapnya, kemudian bisa menjadi ketakutan?

Kematian adalah suatu misteri bagi banyak orang dan karena itu mereka tidak senang membicarakannya. Sekalipun mereka tidak percaya adanya kehidupan di alam yang lain, banyak yang merasa takut ketika menghadapi saat kematian. Mungkin itu karena bayangan bahwa kematian sering diiringi dengan penderitaan atau rasa sakit yang luar biasa. Mereka yang hidupnya tidak mengenal Tuhan barangkali kuatir kalau-kalau mereka harus menjalani hukuman berat sesudah mati atas segala kejahatan yang dilakukannya selama hidup. Mereka yang mengenal Tuhan pun sering kuatir kalau-kalau mereka tetap harus ke neraka karena perbuatan jahat mereka lebih banyak dari perbuatan baik yang pernah diperbuat. Dengan demikian, adanya ketakutan adalah disebabkan oleh ketidakpastian akan apa yang akan terjadi sesudah kematian.

Jika kematian adalah ketakutan bagi banyak orang, bagaimana pula dengan kehidupan? Kehidupan bagi banyak orang juga menakutkan.Bahkan bagi sebagian, hidup bisa lebih menakutkan dari mati. Bagaimana tidak? Sekarang hidup tetapi tidak pasti kalau ada makanan esok hari. Sekarang hidup tapi tidak pasti kalau ada pekerjaan bulan depan. Sekarang hidup tapi kuatir kalau-kalau tertular penyakit orang lain. Sampai-sampai ada orang hidup yang ingin mati karena kematian dianggapnya akhir dari semua penderitaannya. Jadi kasihan juga, mereka mungkin tidak tahu kalau dengan kematian setiap orang masih harus mempertanggung-jawabkan hidupnya.

Bagi orang Kristen yang sejati, baik hidup atau mati bukanlah ketidakpastian. Paulus menulis bahwa baginya hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan (Filipi 1: 21). Hidup adalah bekerja untuk kemuliaan Kristus, dan mati adalah hidup bersama Kristus. Dengan demikian, baik mati maupun hidup bukanlah suatu ketakutan karena adanya kepastian bahwa kasih Kristus yang senantiasa menyertainya.

Saat ini, adakah ketakutan dalam hidup anda? Jika ya, apakah itu ketakutan untuk hidup atau ketakutan menghadapi kematian? Biarlah Firman Tuhan menginsafkan kita semua bahwa dalam kasihNya tidak ada ketakutan. Kasih Tuhan yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab dengan kasihNya kita sudah diampuni dan diangkat menjadi anak-anakNya. KasihNya menghilangkan hukuman atas kita dan sebaliknya membuka saluran berkatNya kepada kita. Karena itu barangsiapa takut, ia tidak menyadari kasih Tuhan. Biarlah dalam kasihNya kita bisa selalu dikuatkan baik dalam menghadapi hidup maupun kematian.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s