Satu daging, satu roh

“Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.” 1 Korintus 6: 17

Tidak dapat disangkal bahwa banyak orang percaya bahwa manusia berbeda dengan hewan karena manusia mempunyai “roh”. Tetapi apa arti kata roh (spirit) ini mungkin berbeda-beda dari orang yang satu ke orang yang lain. Bagi sebagian orang kata roh dihubungkan dengan kerohanian yang mungkin diartikan sebagai kemampuan untuk merasakan hal-hal yang tidak dapat ditangkap pancaindera, seperti rasa cinta, bahagia, tenteram, terharu, khusyuk dan sebagainya. Bagi orang beragama, kata roh juga dihubungkan dengan kepercayaan bahwa manusia terdiri dari tubuh jasmani dan rohani – manusia terdiri dari daging dan roh. Mereka yang beragama umumnya menyembah Tuhan yang tidak dapat dilihat atau berupa roh.

Ayat di atas adalah kelanjutan dari ayat sebelumnya yang diucapkan Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. Korintus pada waktu itu adalah tempat dimana banyak orang dari berbagai tempat di dunia pergi berkunjung dan berniaga. Korintus juga kota dimana banyak patung berhala, dan juga tempat dimana hubungan seksuil dengan pelacur adalah bagian dari kegiatan religi. Tidaklah mengherankan bahwa di antara jemaat Korintus pada waktu itu juga ada orang yang terperosok ke dalam dosa perzinahan. Karena itu, Paulus menegur mereka dengan mengatakan bahwa perzinahan adalah dosa karena mereka sudah “menjadi satu daging” dengan orang yang bukan pasangannya.

Apa artinya menjadi satu daging? Pada umumnya, dari kitab Kejadian 2:24 orang tahu bahwa suami dan istri adalah satu daging, satu tubuh secara jasmani. Tetapi, dari Galatia 2:20 kita tahu bahwa karena Kristus hidup di dalam tubuh jasmani kita, kita adalah satu dengan Dia secara jasmani dan rohani.

“….namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku.” Galatia 2: 20

Hubungan antara suami dan istri yang menggambarkan hubungan kita dengan Kristus dengan demikian adalah menggambarkan hubungan antara anggota dari satu tubuh secara jasmani dan rohani. Mereka yang melakukan hubungan seks dengan orang yang bukan pasangannya dengan demikian tidak hanya menodai jasmani, tetapi juga rohani mereka. Secara jasmani dan rohani, mereka sudah merusak hubungan mereka dengan Kristus.

Jika seseorang sudah ditebus oleh darah Kristus, tubuh jasmani dan rohaninya sudah secara keseluruhan menjadi milik Kristus. Mereka yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia. Dengan demikian, jika orang menyerahkan tubuhnya kepada percabulan, itu berarti ia juga menyerahkan milik Kristus kepada dosa. Menyerahkan tubuh kita kepada dosa tidak hanya berarti bahwa secara jasmani kita berbuat dosa, tetapi jika pikiran kita terisi oleh hal-hal yang kotor, itu pun sudah menodai diri kita yang sudah sepenuhnya menjadi milik Kristus (Matius 5: 27 – 28). Selain itu, jika kita membuat tubuh kita menjadi obyek pikiran dan perbuatan kotor orang lain, itu pun berarti menodai nama Kristus yang memiliki kita.

Hari ini, firman Tuhan mengingatkan kita bahwa hidup kita bukannya kita lagi tetapi Kristus yang hidup dalam kita. Karena itu, kita adalah satu daging dan satu roh dengan Dia. Kesetiaan kita kepada Kristus secara jasmani dan rohani haruslah juga dinyatakan dalam hubungan kita dengan orang lain dalam kesucian jasmani dan rohani.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s