Tuhanlah yang akan bertindak

“Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.” Matius 13: 30

Adalah suatu hal yang biasa dalam kehidupan politik di Amerika, bahwa ketika seorang presiden akan turun dari jabatannya, ia mempunyai kesempatan untuk mengampuni orang-orang yang sudah melanggar hukum. Ini adalah kesempatan terakhir bagi seorang presiden yang akan lengser untuk menolong orang-orang yang dianggap pernah berjasa kepadanya. Sekalipun orang-orang itu dianggap publik sebagai orang yang bersalah, ada kemungkinan bahwa karena “kebaikan” presiden, mereka tidak jadi dihukum. Sebaliknya, orang-orang yang tidak disenangi presiden bisa-bisa mengalami pemecatan.

Hidup manusia di dunia ini seringkali terlihat tidak adil. Mereka yang jahat dan curang kerapkali hidupnya berhasil dan nyaman, sedangkan mereka yang baik hati dan jujur justru hidupnya berat dan bahkan bisa menjadi bulan-bulanan orang lain. Dengan demikian, kita mungkin menghadapi semua itu dengan rasa kurang senang. Kalau Tuhan membiarkan adanya orang yang jahat dan bahkan membiarkan mereka untuk berjaya, tidak patutkah kita merasa iri dan bahkan sakit hati kepada yang tidak mengenal Tuhan, dan juga marah kepada Tuhan yang tidak melakukan tindakan apa-apa kepada mereka? Tuhan agaknya tidak adil!

Dalam perumpamaan tentang lalang dan gandum, Yesus menjawab pertanyaan yang diajukan oleh banyak orang: mengapa Tuhan membiarkan adanya orang yang jahat untuk menikmati hidup mereka ditengah mereka yang taat kepada Tuhan (Matius 13: 24 – 30). Perumpamaan ini cukup sering dibahas atau dikhotbahkan, tetapi sering secara kurang tepat dipakai untuk membahas kehidupan gerejani. Perumpamaan ini sebenarnya berlaku untuk keadaan di dunia dan mengandung pengajaran yang mempunyai aplikasi praktis di semua zaman, terutama di zaman sekarang.

Dunia ini sudah sangat berkembang dan era globalisasi membuat negara yang satu membutuhkan negara yang lain. Begitu juga, di sebuah negara ada banyak berbagai partai dan golongan yang saling bergantung dan berinteraksi. Dalam kehidupan seseorang, kerjasama dan komunikasi dengan orang lain adalah perlu sekalipun mereka tidak sepaham. Semua itu tentunya jika masih dalam batas-batas yang bisa diterima masyarakat.

Masalahnya, jika dalam hidup kita melihat adanya sebuah negara, sebuah kelompok manusia atau pribadi yang seolah-olah berbuat semaunya sendiri dan menyebabkan berbagai masalah di muka bumi, hati kita mungkin bertanya-tanya mengapa Tuhan membiarkan hal seperti itu. Kita mengerti bahwa Tuhan mahasabar, tetapi kita tidak mengerti mengapa Ia yang mahakuasa tidak bertindak tegas terhadap mereka yang jelas-jelas melakukan hal yang bertentangan dengan firmanNya. Mengapa Tuhan tidak membuat semua yang tidak benar itu lenyap dari muka bumi? Kita mungkin lupa bahwa sebenarnya kita pun bukan orang baik. Kita adalah orang-orang jahat dan berdosa, yang sudah menerima pengampunan melalui darah Kristus.

Hari ini kita harus sadar bahwa Tuhan adalah Tuhan yang mahabijaksana. Dia adalah Tuhan yang membuat roda kehidupan ini berputar. Tuhanlah yang memungkinkan semua orang di dunia untuk hidup bersama dan berinteraksi. Ia jugalah yang menerbitkan sinar matahari dan  menurunkan hujan baik untuk orang yang jahat maupun umatNya (Matius 5: 45).  Segala bentuk kehidupan ada di dunia, sedemikian rupa hingga kuasa Tuhan bisa terlihat bekerja dan memegang kemudi. Dalam segala keadaan kehidupan manusia tetap berjalan, dan mereka yang mau bertobat dan percaya kepada Tuhan bisa menerima pengampunanNya. Mereka yang sudah percaya kepada Tuhan akan sadar bahwa Ia akan bertindak untuk memisahkan orang yang jahat dari mereka yang taat kepadaNya. Itu akan terjadi pada saat yang ditentukan Tuhan dan bukannya sekarang.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s