“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.” Pengkhotbah 3: 11

Dalam suasana pandemi ini, banyaklah orang yang berusaha untuk tidak tertular virus corona. Bagi mereka yang sudah terlanjur terkena virus ini, usaha untuk cepat sembuh seringkali membuat mereka mengambil jalan di luar apa yang ditentukan dokter. Oleh sebab itu, berbagai obat timur atau barat sekarang ini banyak ditawarkan di media bagi mereka yang sudah tidak yakin akan apa yang dilakukan oleh dokter atau rumah sakit mereka.
Mengapa orang senang memakai obat-obat “gelap” semacam ini? Ada berbagai alasan yang mungkin mereka berikan. Obat-obat tertentu mungkin dianggap lebih manjur sekalipun belum ada bukti ilmiahnya. Pemakainya mungkin percaya bahwa obat-obat itu lebih manjur dari obat dokter karena sudah banyak orang yang memakainya.
Didalam hidup kekristenan, kita sekarang juga sering mendengar dan menyaksikan adanya “penjual obat manjur” di gereja. Mereka yang menjanjikan penyelesaian instan masalah-masalah kita; masalah keuangan, hal kesuksesan, masalah kesehatan, soal hubungan kemanusiaan dll. Semuanya seolah bisa diselesaikan hanya melalui iman dan doa kita kepada Tuhan.
Seperti obat-obat yang dijual bebas dan menjanjikan kesembuhan instan, berbagai cara dan jalan diajarkan pembicara-pembicara di gereja untuk dapat memperoleh berkat Tuhan. Bahkan, mereka seolah mengajarkan cara untuk membuat Tuhan mendengarkan dan menuruti permohonan kita. Tokoh-tokoh gereja bermunculan dan menjadi tenar karena mereka membuat jemaatnya terpukau akan kata-kata mereka. Kesaksian demi kesaksian diperagakan oleh mereka sebagai bukti bahwa jika kita memakai cara tertentu, Tuhan akan menjawab permintaan kita secara instan.
Sungguh disayangkan bahwa begitu banyak orang Kristen yang tekecoh oleh berbagai ajaran yang keliru itu. Mereka tidak sadar bahwa jalan pikiranTuhan bukan jalan pikiran manusia. Jalan Tuhan belum tentu yang tercepat atau termudah, tetapi adalah jalan yang terbaik buat umatNya. Sebaliknya, ada tokoh-tokoh gereja yang merasa bisa melakukan berbagai hal-hal ajaib dan meramalkan masa depan manusia. Mereka memuliakan dirinya sendiri dan dipermuliakan jemaatnya. Mereka menjadi guru-guru yang sukses seperti apa yang tertulis dalam Alkitab:
“Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.” 2 Petrus 2: 3
Untuk mereka yang dekat dengan Tuhan, kebijaksanaan rohani sudah dikaruiniakan Tuhan untuk bisa membedakan apa yang benar dari apa yang keliru. Mereka akan mengerti bahwa Tuhan mendengar permohonan anak-anakNya tetapi tidak dapat diperintah oleh siapapun. Sebaliknya, mereka yang tidak mengenal Tuhan tidak akan dapat mengerti bahwa segala sesuatu bergantung pada kebijaksanaanNya.
Memang manusia cenderung berbuat kekeliruan yaitu mudah tertarik atas solusi yang instan. Persis seperti apa yang dilakukan oleh Adam dan Hawa di taman Firdaus: untuk memperoleh status yang sama dengan Allah mereka memilih cara yang keliru. Kesalahan fatal! Seperti itulah banyak orang Kristen yang tergoda untuk memperoleh hasil yang hebat dan besar dalam waktu yang singkat, dan mereka jatuh kedalam perangkap dosa. Mereka tidak sadar bahwa itu adalah pekerjaan iblis.
“Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu” 2 Tesalonika 2: 9
Perjuangan hidup ini tidak mudah, apa yang kita minta belum tentu terjadi menurut apa yang dihatapkan. Tetapi kita harus sadar bahwa Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan apa yang terbaik, yaitu kasihNya, yang tidak dapat lenyap dalam hati kita. Mereka yang tidak mengerti akan hal ini tidak akan juga dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.