Jangan menyalahgunakan kemerdekaanmu

Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu. Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau.” Mazmur 32: 8 – 9

Selama dua hari berturut-turut, kota Melbourne di negara bagian Victoria dilanda demonstrasi anti lockdown dan anti vaksinasi. Bagi rakyat yang sudah merasa dikurung beberapa bulan, kesempatan untuk bisa keluar rumah dan melakukan berbagai kegiatan sudah sangat dirindukan, tetapi belum bisa menjadi kenyataan.

Mereka yang berdemonstrasi adalah orang-orang yang merasa terlalu dikekang oleh pemerintah; mereka ingin bebas untuk menentukan pilihan sendiri dan tidak mau dikontrol pemerintah. Walaupun demikian, apa yang terjadi bisa membuat orang menggelengkan kepala karena seakan mereka tidak sadar akan bahaya yang mengancam. Virus corona bisa mencelakai siapa saja , termasuk diri sendiri dan keluarga mereka.

Memang manusia adalah makhluk yang sangat istimewa karena berbeda dengan makhluk lainnya, mereka merasa bahwa kemerdekaan adalah suatu hal yang sangat berharga. Manusia bersedia membayar kemerdekaan dengan harga yang tertinggi. Pada pihak yang lain, Tuhan memberikan kemerdekaan kepada Adam dan Hawa di taman Firdaus untuk memakan buah apa saja, kecuali buah dari satu pohon yang ada di tengah taman itu. Sayang sekali bahwa mereka mungkin merasa bahwa kemerdekaan yang mereka miliki adalah kemerdekaan untuk melakukan apa saja, termasuk untuk tidak menaati perintah Tuhan. Itulah yang membawa kejatuhan mereka ke dalam belenggu dosa.

Sebagai orang Kristen kita harus bersyukur bahwa belenggu dosa itu sudak dilepas oleh Yesus Kristus yang mati untuk menebus kita. Karena Kristus, kita memperoleh kemerdekaan lagi dan itu sudah dibayar dengan harga yang termahal. Sayang sekali bahwa banyak orang Kristen yang merasa bahwa dalam Kristus mereka adalah orang-orang yang merdeka sepenuhnya. Ini tidaklah benar, karena sesudah bebas dari hamba dosa, kita menjadi hamba Kristus. Kita bergantung kepada-Nya dan hidup untuk Dia. Kita hidup bukan untuk manusia dan bukan untuk diri kita sendiri.

“Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.” Galatia 1: 10

Di zaman modern ini, iblis tetap bekerja dan berusaha memengaruhi manusia seperti apa yang dilakukannya kepada Adam dan Hawa. Iblis dapat melihat bahwa kelemahan manusia adalah dalam hal kemerdekaan yang didambakannya untuk bisa melakukan apa saja yang dikehendaki. Manusia cenderung ingin memakai hidup dan waktu yang ada untuk kenikmatan dan kenyamanan diri sendiri. Dan keinginan itu tetap menggoda siapa saja termasuk orang Kristen yang sudah menjadi hamba Kristus.

Dengan demikian, orang Kristen bisa saja bertingkah laku seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang. Ayat pembukaan di atas menyatakan bahwa Tuhan tidak mau untuk mengekang hidup kita dan memaksakan kehendak-Nya. Tuhan yang mahakuasa tidak perlu melakukan hal-hal itu karena Ia memegang kendali atas seisi alam semesta. Tetapi, Ia mau mengajar dan menunjukkan kepada kita jalan yang harus kita tempuh. Tuhan ingin membimbing kita dalam hidup dan mata-Nya tertuju kepada kita. Karena itu kita haruslah bijaksana dan mau menggunakan kebebasan kita untuk memilih apa yang baik jika kita ingin hidup berbahagia.

“Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.” Efesus 5: 15 -16

Hari ini firman Tuhan berkata bahwa hamba Kristus haruslah berbeda dengan hamba dunia. Hamba Kristus adalah orang-orang yang merdeka dari kuasa iblis, orang yang dengan sukacita memilih untuk hidup menurut Firman Tuhan setiap hari. Orang Kristen tidak sepatutnya menyia-nyiakan waktu yang ada untuk apa yang tidak berguna. Sebaliknya, mereka hidup untuk kemuliaan Tuhan dan kebaikan sesama. Orang Kristen adalah orang yang sadar akan kehendak Tuhan yang mahakuasa dan mahakasih dalam mengambil keputusan tentang apa saja dalam hidupnya.

“Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.” Efesus 5: 17

Tiap langkahku diatur oleh Tuhan
Dan tangan kasih-Nya memimpinku
Di tengah badai dunia menakutkan
Hatiku tetap tenang teduh

Tiap langkahku kutahu Tuhan yang pimpin
Ke tempat tinggiku dihantar-Nya
Hingga sekali nanti aku tiba
Di rumah Bapa surga yang baka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s