Doa bisa menghilangkan rasa khawatir

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Filipi 4: 6

Pagi ini, gubernur negara bagian Queensland, Australia, mengumumkan situasi Covid-19 melalui siaran langsung dari Youtube. Keadaan penyebaran varian Omicron ternyata makin tidak terkendali, dan karena itu beliau menganjurkan rakyat agar tidak pergi ke mana-mana dan bekerja dari rumah saja selama 6 minggu ke depan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengurangi kecepatan penularan varian ini, yang walaupun tidak menyebabkan kasus fatal sedahsyat varian Delta, bisa membuat banyak orang dirawat di rumah sakit. Siang ini, pusat kota Brisbane dilaporkan sangat sepi, lebih sepi dari keadaan lockdown tahun lalu. Mungkin orang lebih khawatir atas varian ini karena kecepatan penularannya.

Dalam bahasa Indonesia, rasa khawatir mungkin bisa diganti dengan kata cemas atau takut. Tetapi sebenarnya arti ketiga kata itu berbeda. Orang memang sering menyebutkan rasa khawatir akan sesuatu hal, tetapi belum tentu merasa cemas atau takut. Dalam bahasa Inggris pun ada istilah “worry” yang sering dipakai dalam percakapan sehari-hari – yang menunjuk kepada adanya kemungkinan akan terjadinya sesuatu yang tidak diharapkan – tetapi ini belum sampai menjurus ke arah rasa cemas. Orang juga sering mengatakan bahwa keadaan bisa membuat kita was-was tetapi tidak perlu membuat kita cemas. Concerned but not alarmed.

Jika dalam ayat di atas dikatakan bahwa sebagai pengikut Kristus kita seharusnya tidak khawatir tentang apa juga, agaknya ini bukan sehubungan dengan kekhawatiran yang secara normal muncul jika kita melihat adanya sesuatu atau keadaan yang kurang baik, tetapi yang masih bisa kita hindari. Misalnya, kita memilih untuk naik kereta MRT daripada memakai mobil sendiri karena khawatir akan mengalami kemacetan di jalan. Kekhawatiran disini adalah suatu hal yang positif karena membuat kita bisa mengambil keputusan yang bijaksana.

Kekhawatiran yang tidak baik adalah kekuatiran yang negatif, yang membuat kita merasa tidak berdaya. Rasa cemas yang membuat tubuh kita menjadi lemah, dan rasa takut yang membuat kita lumpuh. Sebagai umat Tuhan , sebenarnya agak aneh jika kita bisa merasa cemas dan takut karena kita merasa tidak bisa melakukan hal apa pun dan tidak ada orang lain yang bisa menolong kita. Itu karena kita seharusnya percaya bahwa Tuhan adalah mahakuasa dan mahakasih: Ia sanggup melakukan hal apa pun dan bisa menolong siapa pun, terutama umat-Nya.

Memang satu masalah yang kita hadapi dalam kekhawatiran yaitu adanya kemungkinan bahwa kekhawatiran yang kecil, perlahan-lahan bisa menjadi besar, menjadi rasa was-was dan rasa cemas, dan kemudian menjadi rasa takut. Dalam penantian akan pertolongan Tuhan, sering kali kita menjadi ragu dan bertanya-tanya apakah Ia akan menolong kita dan jika itu benar, kapan Ia akan menolong kita. Dalam hal ini, ayat diatas mengatakan bahwa kita harus menyatakan keinginan kita dalam doa dan dengan rasa syukur sekalipun Ia belum menjawab doa kita.

Apa perlunya berdoa dan bersyukur? Doa tidak dimaksudkan untuk mengubah rencana Tuhan. Doa kita tidak selalu dikabulkan Tuhan. Tetapi doa berguna untuk kita, karena dengan doa kita membina hubungan yang baik dengan Tuhan, yang mengingatkan kita bahwa Ia adalah mahakuasa, mahakasih dan mahabijaksana. Doa membuat kita bisa berserah kepada Tuhan, suatu pilihan yang jauh lebih baik daripada usaha untuk mencari jalan keluar menurut keinginan kita sendiri. Doa juga membuat kita belajar untuk mengerti apa yang dikehendaki Tuhan dalam hidup kita, sehingga kita lebih bisa bersabar menantikan pertolongan-Nya. Jika rasa khawatir bisa menjauhkan kita dari Tuhan, doa bisa menghilangkan rasa was-was dan rasa takut. Doa yang disertai dengan rasa syukur bisa membawa kedamaian bagi kita karena adanya kesadaran bahwa Tuhan itu baik. Doa mungkin tidak mengubah keadaan, tetapi doa bisa mengubah reaksi kita terhadap keadaan – doa bisa mengubah hidup kita karena Tuhan bisa memberi rasa damai sejahtera dalam hidup kita.

“Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” Filipi 4: 7

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s