Dalam hidup baru kita, pilihan ada di tangan kita

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.” Roma 8: 28-29

Apakah kehendak bebas itu ada? Itu semua tergantung pada maknanya. Jika dengan kehendak bebas diartikan bahwa orang yang tidak percaya sama sekali adanya Tuhan memiliki kemampuan untuk memilih di antara tunduk dan murtad terhadap Tuhan, maka jawabannya adalah tidak ada. Orang yang tidak mengenal Tuhan selalu terikat dosa dan cenderung berbuat jahat. Tetapi, jika seseorang yang mengaku percaya kepada Tuhan tetapi masih sering berbuat dosa dengan sengaja, namun karena adanya kebutuhan (bukan paksaan) yang membuatnya sadar untuk sepenuhnya tunduk dan bergantung pada kasih karunia Allah untuk membebaskannya dari kuasa dosa, maka kehendak bebas itu ada.

Dalam semua kejadian Perjanjian Baru di mana kata tunduk muncul, kata tersebut diterjemahkan dari kata Yunani hupotasso. Hupo berarti “di bawah” dan tasso berarti “mengatur”. Arti penuh dari kata itu adalah “untuk mematuhi, menempatkan di bawah, tunduk pada, tunduk di bawah atau di bawah kepatuhan, atau patuh.” Kata itu digunakan sebagai istilah militer yang berarti “untuk mengatur divisi pasukan secara militer di bawah komando seorang pemimpin.” Kata ini adalah definisi yang indah tentang apa artinya “menyerahkan diri” kepada Tuhan. Ini berarti mengatur diri sendiri di bawah perintah Tuhan daripada hidup menurut cara hidup lama berdasarkan sudut pandang manusia. Ini adalah proses menyerahkan kehendak kita sendiri kepada kehendak Bapa kita.

Kitab Suci memiliki banyak hal untuk dikatakan tentang tunduk pada “kekuatan yang lebih tinggi”. Ini mengacu pada prinsip-prinsip pendirian yang telah Allah tetapkan di dunia kita -pemerintah dan para pemimpin, dalam kapasitas apa pun, yang telah Allah tempatkan dalam otoritas atas kita di bumi ini. Bagian-bagian yang mengajarkan asas ini adalah Roma 13:1-7. Prinsipnya adalah taat pada otoritas atas kita, apa pun otoritas itu. Ini akan membawa berkat secara nyata di dunia, dan bagi orang percaya, pahala di kemudian hari. Otoritas tertinggi adalah Tuhan, dan Dia mendelegasikan otoritas kepada orang lain; jadi, untuk tunduk kepada Tuhan, kita tunduk pada otoritas yang telah Dia tempatkan atas kita. Kita melihat bahwa tidak ada peringatan yang membedakan antara otoritas yang baik atau yang buruk atau bahkan otoritas yang adil atau tidak adil. Kita hanya harus merendahkan diri dan taat seperti “kepada Tuhan.”

Seseorang tidak dapat tunduk kepada Tuhan tanpa kerendahan hati. Ketaatan menuntut kita untuk merendahkan diri kita sendiri untuk menyerah pada otoritas orang lain, dan kita diberitahu bahwa Tuhan menolak kesombongan karena dari satu kesombongan bisa tumbuh banyak kesombongan yang lain. Oleh karena itu, memiliki hati yang rendah hati dan tunduk kepada Tuhan adalah pilihan yang seharusnya kita ambil. Itu berarti sebagai orang percaya yang dilahirkan kembali, kita setiap hari membuat pilihan untuk menyerahkan diri kita kepada Allah untuk pekerjaan yang dilakukan Roh Kudus di dalam kita yang akan membuat kita “serupa dengan gambar Kristus.” Dalam ayat pembukaan di atas, kita membaca bahwaTuhan menggunakan situasi hidup kita untuk memberi kita kesempatan untuk tunduk kepada-Nya. Dengan demikian, kita kemudian menerima kasih karunia Tuhan untuk bisa berjalan dalam Roh dan tidak mengikuti cara hidup lama.

Menjadi anak Tuhan itu bukan hanya percaya bahwa Ia sudah memilih kita, tetapi dicapai dengan memilih untuk menerapkan Firman Allah dan belajar tentang ketentuan-ketentuan yang telah Allah buat bagi kita di dalam Kristus Yesus. Sejak kita dilahirkan kembali, kita memiliki kemampuan di dalam Kristus, untuk menjadi orang percaya yang dewasa; tetapi, kita harus membuat pilihan untuk melakukan apa yang baik. Orang yang sudah diselamatkan bukannya menjadi orang yang pasif, tetapi sebaliknya aktif untuk mempraktikkan imannya selama hidup di dunia (Yakobus 2:26).

Kita harus memilih untuk berserah diri kepada Tuhan untuk proses belajar agar dapat bertumbuh secara rohani. Ini adalah proses yang dimulai pada kelahiran baru dan terus berlanjut dengan setiap pilihan yang kita buat, untuk menyerahkan diri kita kepada Tuhan. Proses ini akan terus berlangsung sampai Tuhan datang kembali atau sampai saat Dia memanggil kita pulang. Hal yang menakjubkan tentang ini adalah bahwa, seperti yang dikatakan dengan tepat oleh Rasul Paulus, “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar” (2 Korintus 3:18).

Tuhan tidak memaksa kita untuk tunduk karena Dia adalah seorang tiran, tetapi karena Dia adalah Bapa yang pengasih dan Dia tahu apa yang terbaik untuk kita. Tuhan tidak memilih kita agar kita menerima keselamatan sebagai hadiah untuk dipandang saja. Memang, berkat dan damai sejahtera yang kita peroleh dari penyerahan diri kepada-Nya dengan rendah hati setiap hari adalah anugerah-anugerah yang tidak dapat dibandingkan dengan apa pun di dunia ini. Tetapi, patutkah kita berdiam diri dan tidak mau untuk memilih cara hidup yang baik sesuai dengan kehendak-Nya? Pilihan ada di tangan kita untuk menggunakan karunia-Nya untuk hidup dengan memuliakan Dia.

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Roma 12: 2

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s