“Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.” 2 Korintus 5: 10

Hari ini agaknya dimulai dengan sesuatu yang agak aneh. Setiap pagi saya mempunyai kebiasaan untuk makan pagi sebelum mandi, tetapi pagi tadi saya mandi dulu sebelum sarapan. Ada pertanyaan dalam pikiran saya: apakah ini keputusan saya ataukah Tuhan yang mengambil keputusan untuk saya? Pertanyaan yang mungkin dianggap aneh oleh banyak orang, tetapi memang ada orang Kristen yang percaya bahwa Tuhan yang menetapkan segala tindakan manusia, baik kecil maupun besar, melalui penentuan Ilahi atau “devine determinism” sekalipun mengenai hal-hal yang bersifat duniawi.
Manusia hanya bisa diselamatkan melalui iman. Itu benar. Sudah barang tentu, siapa pun yang mengambil keputusan untuk percaya tentunya hanya bisa benar-benar percaya karena bimbingan Roh Kudus. Dan oleh bimbingan Roh Kudus, mereka yang percaya akan bisa menyatakan iman mereka dalam berbagai perbuatan baik yang memuliakan Tuhan.
Walaupun sebagian besar orang Kristen percaya bahwa manusia mempunyai kebebasan atau freedom untuk mengambil keputusan sehari-hari, mereka belum tentu bisa menerima bahwa semua itu adalah kehendak bebas atau free will. Apalagi, jika kehendak bebas dikaitkan dengan soal keselamatan yang sudah diterima, banyak orang yang menyangka bahwa sebagai orang terpilih apa yang mereka perbuat sudah tentu adalah apa yang ditentukan-Nya.
Sebagai manusia yang diciptakan sebagai peta dan teladan Allah, manusia sebenarnya diberi kebebasan untuk memilih apa yang diingini selama hidup di dunia. (Kejadian 2: 16). Tetapi, jika manusia tidak mau selalu taat kepada firman Tuhan, kehendak bebas akan membawa mereka kepada pilihan yang buruk. Kebebasan manusia dalam hal duniawi dengan demikian bukanlah sesuatu yang tidak mempunyai konsekuensi, tetapi harus dilakukan dengan kesadaran yang penuh bahwa manusia tidak dapat hidup di dunia tanpa Tuhan dan firman-Nya. Manusialah yang pada akhirnya bertanggung jawab atas cara hidup mereka di dunia.
“Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.” Yohanes 3: 36
Selama hidup di dunia, setiap orang bisa menghendaki apa pun, tetapi belum tentu mendapatkannya. Kehendak Tuhanlah yang pada akhirnya akan terjadi. Kehendak kita hanya bisa terjadi sejauh mana Allah mengizinkan dan tidak lebih jauh. Manusia bisa menghendaki apa pun, tapi tidak ada usaha kita yang mengalahkan kedaulatan dan rencana Tuhan.
Semua penduduk bumi dianggap remeh; Ia berbuat menurut kehendak-Nya terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi; dan tidak ada seorangpun yang dapat menolak tangan-Nya dengan berkata kepada-Nya: “Apa yang Kaubuat?” Daniel 4: 35
Jika demikian, apakah kita tidak benar-benar mempunyai kehendak bebas? Sekali lagi, sebagai umat Kristen kita bebas untuk melakukan apa saja atau mengambil keputusan selama hidup di dunia. Tetapi kita tidak boleh menggunakan kebebasan itu untuk membuat Allah murka atau kecewa. Kita bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan karena kita bukanlah pion-pion Allah. Kewajiban kita adalah menggunakan kehendak bebas (yaitu tanpa paksaan) yang diberikan-Nya kepada kita untuk diselaraskan dengan kehendak-Nya selama hidup di dunia.
Satu hal penting yang harus kita sadari, Tuhan belum tentu menghentikan tindakan manusia sekalipun itu tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Manusia tidak bisa mempersalahkan Tuhan jika ia jatuh ke dalam dosa. Tuhan sudah tahu sebelum dosa dilakukan manusia dan rencana-Nya tetap bisa berjalan tanpa bergantung pada hidup dan perbuatan manusia. Itulah sebabnya ada banyak hal menyedihkan yang terjadi ketika orang percaya tidak mau mengambil keputusan yang perlu.
Kita tidak dapat mengharapkan bahwa Tuhan yang sudah memilih kita untuk di selamatkan di surga, akan mengambil keputusan untuk segala sesuatu yang kita hadapi di dunia. Kita harus sadar bahwa sebagai umat Kristen kita bertanggung-jawab atas apa yang kita sudah lakukan dengan kehendak bebas kita selama hidup di dunia.