Iman memberi pengertian, pengertian tidak memberi iman

“Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.” Roma 1: 19 – 20

Pernahkah anda mempertanyakan mengapa untuk satu hal yang sama ada banyak pendapat yang berbeda? Itulah karena manusia adalah makhluk yang istimewa! Dalam segi yang baik maupun yang buruk, manusia adalah makhluk yang unik. Manusia diciptakan sebagai gambar Allah dan karena itu mempunyai kemampuan yang berbeda dari makhluk-makhluk yang lain. Manusia memiliki pikiran, perasaan dan perhatian yang jauh lebih tinggi dari makhluk yang lain. Jika makhluk lain bergantung pada naluri, manusia menggunakan akal budinya untuk menilai keadaan dan orang di sekitarnya. Karena itu, tiap manusia bisa mempunyai pengertian dan perasaan yang berlainan terhadap hal yang sama.

Roma 1: 19-20 menunjukkan bahwa kepada semua manusia Tuhan sudah memberi pernyataan-Nya, dan karena itu tidak ada seorang pun yang bisa menolak kenyataan bahwa Tuhan itu ada. Mereka yang mencoba menolak adanya Tuhan dengan memakai berbagai dalih, adalah orang-orang yang dengan sengaja mengabaikan Tuhan dan karena itu harus bertanggung-jawab sepenuhnya atas keputusan mereka. Walaupun demikian, penyataan Tuhan itu bukan hanya melalui apa yang bisa dilihat mata manusia dan dipikirkan manusia secara umum, tetapi lebih bisa diterima melalui iman yang diberikan Tuhan kepada setiap orang percaya.

Bagaimana pula dengan pengertian umat percaya akan firman-Nya? Walaupun manusia mempunyai kemampuan intelegensi yang tinggi, ia tidak dapat mengenal Sang Pencipta. Bagaimanapun kita berusaha menyelami jalan pikiran Tuhan, tidaklah mungkin memahami-Nya jika Tuhan sendiri tidak menyatakan hal itu. Pengertian yang benar datang dari Tuhan. Tetapi, jika pengertian bisa dipelajari dengan otak kita, iman yang ada dalam hati kita tidak dapat diukur dengan pengertian kita. Manusia sebagai ciptaan Tuhan mempunyai keterbatasan dalam pengetahuan, sehingga bagaimanapun kita berusaha, kita tidak dapat mengerti apa kehendak dan hakiki Tuhan dengan sepenuhnya.

“Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.”1 Korintus 13:9

“…sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.” Kolose 2:3

Pengenalan akan Tuhan yang sudah ada pada zaman Perjanjian Lama, makin bertambah setelah Tuhan turun ke dunia dalam bentuk manusia Yesus Kristus. Memang, Yesus semasa tinggal di dunia sudah menggenapi apa yang disebut dalam Perjanjian Lama dan membuka hati dan pikiran banyak orang untuk memahami Perjanjian Baru dalam darah-Nya. Setelah Yesus naik ke surga, Roh Kudus diberikan kepada setiap orang yang percaya kepada Kristus agar mereka dapat terus belajar tentang apa yang dikehendaki Tuhan.

“Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun.” Galatia 3:25

Roh Kudus tidak menghilangkan pribadi manusia, tetapi memperbaikinya. Karena itu jugalah, tiap anak Tuhan, baik yang baru maupun yang sudah lama, mempunyai sikap, pengertian dan hubungan yang berbeda terhadap Tuhan yang sama. Sekalipun berbeda dalam cara dan bentuk hubungan mereka akan Tuhan, setiap orang percaya adalah anak-anak-Nya. Kepada masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus (Efesus 4: 3-7).

Cara bekerja Roh Kudus dalam hidup anak-anak Tuhan tidaklah mematikan pola berpikir dan kehidupan mereka secara total dan drastis. Roh bekerja sesuai dengan keadaan manusia yang dihuni-Nya. Perubahan hidup manusia karena Roh Kudus terkadang cepat, tetapi bisa juga lambat tergantung pada sikap manusia (Efesus 4: 30). Karena itu, tingkat kedewasaan dalam iman tiap orang tidaklah sama.

Berapa lama anda sudah mengenal Tuhan? Apakah pengenalan itu sudah bertumbuh sejak anda menerima Dia? Apakah anda merasakan bahwa iman anda makin kuat sejak saat perjumpaan anda dengan Tuhan untuk pertama kalinya? Dapatkah anda merasakan adanya penyataan yang datang dari Tuhan melalui Roh Kudus setiap hari? Pada waktunya, semua orang percaya akan bisa mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Yesus, dan memperoleh kedewasaan penuh yang sesuai dengan kepenuhan Kristus (Efesus 4: 13-15).

“Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.” 1 Korintus 13:9

“Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.” Mazmur 139:6

Berbeda dengan penyataan Tuhan kepada dunia, hubungan umat Tuhan dan umat-Nya adalah hubungan yang khusus, yang seperti hubungan antara suami dan istri, mengalami pencerahan hari demi hari. Tuhan menyatakan diri-Nya, sifat-Nya, kehendak-Nya dan rencana-Nya kepada mereka yang beriman kepada-Nya. Jika iman adalah satu sisi dari sebuah mata uang, pernyataan Tuhan ada pada di sisi yang lain. Iman yang benar selalu bertumbuh bersama dengan pengertian dan pengetahuan tentang Tuhan. Iman tidak dapat bertumbuh dengan baik jika kita tidak mau mendengar suara-Nya.

Bagaimana kita dapat menerima pengertian tentang Tuhan agar dapat menumbuhkan iman kita? Ini hanya dapat terjadi dengan kemauan kita untuk menerima kebenaran-Nya. Tuhan selalu menunjukkan bimbingan dan kuasa-Nya dalam hidup setiap umat-Nya, tetapi tidak semua orang mau hidup untuk Dia. Mereka yang terlalu sibuk dengan kesibukan diri sendiri cenderung mengabaikan firman Tuhan dalam hidupnya. Karena itu, walaupun seseorang sudah mengenal Tuhan sejak lama, mungkin saja pengertian dan imannya tidak bertumbuh sebagaimana seharusnya.

Perbedaan yang sekarang ada, bisa membuat komunikasi antar umat Tuhan terkadang sulit. Salah pengertian dan perbedaan yang sering terjadi, bisa juga menimbulkan pertikaian antar umat percaya. Tetapi kita harus sadar bahwa di dunia kita hanya melihat sesuatu yang samar-samar saja.

Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.” 1 Korintus 13:12

Semakin lama kita hidup sebagai umat-Nya, seharusnya kita makin dapat mengenal kasih, kuasa, kebijaksanaan, kesabaran dan kesucian Tuhan. Melalui pengalaman hidup, seharusnya kita bisa berubah, makin lama makin sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya. Biarlah dengan makin dalamnya pengertian kita akan kebesaran Tuhan, kita bisa bertumbuh dalam kesatuan orang percaya. Dengan itu, iman kita juga tumbuh semakin kuat sehingga kita bisa menempuh tahun-tahun yang akan datang dengan keyakinan bahwa kasih-Nya akan senantiasa menyertai semua anak-anak-Nya. Iman membentuk pengetahuan dan perspektif hidup yang berbeda pada setiap orang, tetapi semua itu tidak boleh merubah pengertian yang benar tentang iman yang menyelamatkan.

“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Ibrani 11:1

“Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.” Galatia 3: 26

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s