“Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.” Matius 10: 38

Bayangkan anda berada di sebuah gereja, mengikuti kebaktian hari Minggu. Jemaat saat itu sedang menyanyikan sebuah lagu Kristen yang sangat terkenal yaitu “Mengikut Yesus keputusanku” yang merupakan terjemahan lagu berbahasa Inggris “I have decided to follow Jesus“. Anda pun ikut menyanyi:
Mengikut Yesus keputusanku,
Mengikut Yesus keputusanku,
Mengikut Yesus keputusanku.
‘Ku tak ingkar, ‘Ku tak ingkar.
………………..
Dunia di b’lakang salib di depan,
Dunia di b’lakang salib di depan,
Dunia di b’lakang salib di depan.
‘Ku tak ingkar, ‘Ku tak ingkar.
Menyanyikan lagu sederhana yang bersemangat ini tidaklah sukar. Semua orang bisa menyanyikannya setelah mencoba satu bait saja. Tetapi yang jauh lebih sukar adalah melaksanakan apa yang diucapkan. Mengapa begitu?
Himne ini terinspirasi dari kejadian nyata yang terjadi di India beberapa puluh tahun yang lalu. Pada waktu itu, di sebuah desa kecil, ada satu keluarga yang menjadi Kristen. Kejadian itu membuat seisi desa begitu marah (oleh karena desa itu memiliki kepercayaan dan dewa mereka sendiri).
Pada suatu hari, orang-orang desa berkumpul di depan rumah keluarga ini dan memaksa mereka untuk keluar. Para orang desa akhirnya menyeret seluruh anggota keluarga ini ke tengah desa. Sang kepala desa lalu mengatakan kepada bapa dari keluarga ini: “Jika kamu dan keluargamu tidak meninggalkan kepercayaan kalian ini, kalian semua akan mati!”. Bapa ini menolak. Dengan sekejap, kedua anak dari bapa ini langsung dibunuh.
Sang kepala desa lalu memberikannya sebuah kesempatan lagi; kali ini dengan nyawa istrinya yang dipertaruhkan. “Jika kamu masih menolak untuk meninggalkan kepercayaanmu ini, istrimu akan kami bunuh!” Bapa ini lagi-lagi menolak. Dengan sekejap, istrinya pun dibunuh.
Sang kepala desa lalu memberikan kesempatan terakhir kepada bapa ini; kali ini dengan nyawanya sendiri yang dipertaruhkan. “Jika kamu masih menolak untuk meninggalkan kepercayaanmu ini, kamu akan kami bunuh!” Tetapi bapa itu malah menyanyikan lagu pujian. Dengan sekejap, bapa itu pun dibunuh.
Meskipun pada hari itu satu-satunya keluarga yang memercayai Yesus Kristus dibunuh, sesuatu yang menakjubkan terjadi—sebuah benih tertanam pada hati sang kepala desa. Dia bertanya-tanya akan siapa Yesus Kristus yang membuat satu keluarga ini rela mati demi nama-Nya?
Akhirnya pada suatu hari, sang kepala desa memanggil seluruh orang-orang desa untuk berkumpul di tengah desa -tempat yang sama di mana keluarga itu dulu dibunuh. Lalu dia mendeklarasikan kepada orang-orang bahwa dia telah meninggalkan kepercayaannya yang lama, dan kini dirinya telah menjadi pengikut Yesus Kristus. Dan sejak itu, Kekristenan mulai tersebar, bukan hanya di desa itu, melainkan juga di daerah-daerah lain di sekitar desa itu.
Himne “I Have Decided to Follow Jesus” adalah himne yang sangat luar biasa karena himne itu menceritakan tentang terjadinya sebuah keselamatan besar yang disebabkan oleh karena sebuah keluarga yang tetap setia mengikut Tuhan Yesus, bahkan jika harga yang harus dibayar adalah nyawa mereka sendiri.
Pelajaran apa yang dapat kita peroleh dari kisah di atas?
Yang pertama, agar seseorang bisa membuat keputusan untuk mengikut Yesus, haruslah ada alasan yang kuat. Tanpa alasan yang kuat, tidaklah mungkin seseorang mau menjadi orang Kristen. Baik di zaman dulu maupun di zaman ini, hidup orang Kristen tidaklah berarti hidup yang bergemerlapan dan hidup yang mendapat perlakuan istimewa dari siapa pun.
Yang kedua, adalah umum jika orang mau mengambil keputusan untuk berbuat sesuatu, tetapi berharap agar ia tetap mempunyai kesempatan untuk berubah pikiran. Dengan janji untuk tidak ingkar, orang akan berpikir dua kali untuk menjadi pengikut Yesus karena keputusan yang diambil haruslah pasti, bukan hanya coba-coba. Ini berarti siap untuk menjadi pengikut Yesus di saat suka maupun duka, seumur hidup.
Dan yang ketiga, untuk menjadi pengikut Kristus orang harus meninggalkan hidup lama yang mementingkan hal-hal duniawi, dan menggantinya dengan hidup baru berpusat kepada Yesus. Hidup baru ini sering kali sulit dijalani karena adanya berbagai masalah yang datang dari orang-orang di sekitar kita dan bahkan dari keluarga kita sendiri. Malahan, banyak orang Kristen yang mengalami pelecehan dan penganiayaan di berbagai tempat di dunia.
Malam ini, ada tiga pertanyaan untuk anda:
1. Apa tujuan anda untuk menjadi pengikut Kristus adalah untuk percaya kepada-Nya, memuliakan-Nya dan menjalankan firman-Nya?
2. Apakah anda benar-benar akan setia dalam suka maupun duka kepada Kristus sampai akhir hidup anda?
3. Apakah anda siap untuk memusatkan hidup anda kepada kemuliaan Tuhan dan siap menderita untuk-Nya, dan bukannya hanya ingin untuk memperoleh berkat-berkat-Nya?
Ada begitu banyak orang yang mau menjadi pengikut Kristus dengan tujuan yang keliru, yang hanya bertalian dengan keinginan untuk menerima berkat-Nya. Ada juga mereka yang sering mengingkari imannya karena adanya godaan dan masalah dalam hidup. Dan ada juga mereka mengira bahwa sebagai pengikut Kristus mereka akan terlepas dari segala penderitaan. Tetapi Yesus berkata bahwa barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Dia, ia tidak layak bagi Dia. Hanya dengan menjawab ketiga pertanyaan di atas dengan benar, barulah kita bisa sungguh-sungguh menjadi pengikut Kristus!