Dosa yang membawa kebinasaan

“Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal.” Markus 3: 29

Ingatkah anda akan lagu “Tiada maaf bagimu”? Lagu yang dinyanyikan oleh Broery Marantika ini sangat terkenal dan juga pernah dinyanyikan oleh penyanyi-penyanyi lain, diantaranya Tetty Kadi. Lagu dengan judul yang sama tapi berbeda lirik, belakangan juga muncul dan mencapai ketenaran melalui beberapa penyanyi lain. Agaknya bagi manusia, tidak adanya maaf untuk orang yang sudah menyakiti hati mereka adalah hal yang biasa. Bagaimana dengan Tuhan? Adakah dosa tertentu yang membuat Dia tidak dapat mengampuni umat manusia sesudah banjir di zaman nabi Nuh??

Kita mungkin pernah mendengar tentang tujuh dosa utama (seven capital sins) atau tujuh dosa mematikan (seven deadly sins) yang pernah disebut dalam tradisi gereja di abad mula-mula. Sekalipun kita tahu bahwa di hadapan Tuhan semua dosa adalah dosa yang bisa membawa kematian, angka tujuh menempati posisi yang unik dalam kehidupan umat Kristen. Ketujuh dosa utama tersebut adalah:

Kesombongan (Pride, Superbia)
Iri hati (Envy, Invidia)
Kemarahan (Anger, Ira)
Ketamakan (Greed, Avaritia)
Nafsu-birahi (Lust, Luxuria)
Rakus (Gluttony, Gula)
Kemalasan (Sloth, Acedia)

Sebagian orang mungkin juga berpikir bahwa membuat kategori “tujuh dosa” adalah sia-sia, karena di mata Tuhan tidak ada dosa kecil atau dosa besar. Ini benar. Namun, dalam tradisi Kristen yang panjang ketujuh dosa utama ini terus didengungkan karena sikap realistis bahwa ketujuh dosa ini memang “utama,” dalam arti ia melahirkan banyak dosa-dosa lainnya. Karena itu mereka disebut dosa utama (capital, caput, kepala).

Ketujuh dosa tersebut bersifat generatif, melahirkan dosa lainnya. Membunuh istri tentu saja dosa yang berat, demikian pula di mata hukum, namun bagaimana dengan keserakahan (greed), satu dari tujuh dosa utama, yang melandasi tindakan membunuh tersebut, keserakahan karena mengingini uang asuransi kematian sang istri? Apakah memang pemerkosaan yang dilakukan seorang pria dewasa tidak berkorelasi dengan nafsu berahi orang itu saat ia masih remaja dan asyik-masyuk dengan gambar-gambar di majalah porno? Apakah kita mampu memahami pembasmian orang-orang Yahudi oleh Nazi tanpa mengaitkannya dengan kesombongan (pride) ras Aria?

Pada pihak yang lain, ada orang yang berpendapat bahwa tidak ada dosa yang bisa membawa kebinasaan kepada orang percaya. Orang yang sudah diselamatkan sudah dibasuh dengan darah Kristus dan karena itu tidak ada dosa yang bisa membatalkan penyelamatan itu. Sudah tentu pandangan ini ada benarnya, yaitu jika orang berdosa sudah menerima hidup baru dari Tuhan dan berubah dari hidup lamanya, ia adalah orang yang benar-benar dipilih oleh Tuhan. Pada pihak yang lain, ini bukan berarti bahwa setiap orang yang rajin ke gereja, tetapi tetap bergelimang dalam dosa adalah orang yang sudah diselamatkan.

Apakah Tuhan selalu mau mengampuni dosa manusia sekalipun dulunya mereka adalah penghujat Allah Bapa dan Yesus Kristus? Tentu! Jika mereka dengan pengarahan Roh Kudus mau mengaku dosa dan bertobat, mereka akan diampuni dan menerima keselamatan. Banyak orang yang dulunya penghujat Kristus, seperti halnya rasul Paulus, bisa diterima sebagai anak-anak Allah dan menjadi pengikut Kristus.

Jika setiap orang yang benar-benar bertobat akan diampuni Tuhan, ayat pembukaan di atas bunyinya terasa janggal. Kalau dibaca secara literal, seolah ayat itu mengatakan bahwa hanya satu dosa yang tidak bisa diampuni sekarang dan selamanya, yaitu dosa kepada Roh Kudus! Bagaimana bisa? Apakah Roh Kudus lebih tinggi dari Allah Bapa dan Yesus Kristus? Bukankah Tuhan itu satu adanya, sekalipun mempunyai tiga persona?

Mereka yang menghujat Roh Kudus adalah orang-orang yang dengan sengaja menolak bekerjanya Roh dalam hidup mereka. Jika Roh Kudus mengingatkan mereka untuk bertobat dari dosa dan memohon pengampunan, mereka menolak-Nya dengan keyakinan bahwa tidak ada yang salah dalam hidup mereka. Mereka percaya bahwa mereka adalah orang-orang yang hidupnya terlihat baik dan terhormat dalam masyarakat. Mungkin juga mereka adalah orang-orang yang merasa yakin sudah dipilih oleh Tuhan dari awalnya. Mereka menolak kenyataan bahwa Yesus adalah Anak Allah yang datang ke dunia untuk menyelamatkan orang yang mau bertobat.

Mereka yang menghujat Roh Kudus itu tidak akan dapat menyadari dosa mereka, dan karena itu tidak mau untuk memohon ampun kepada Tuhan dan mengakui Yesus sebagai Juruselamat mereka. Dengan demikian, orang yang menolak Roh Kudus akan menjadi orang-orang yang tidak dapat diampuni untuk selamanya.

Memang, jika kita benar-benar percaya kepada Allah dan Putra-Nya yang tunggal, Yesus Kristus, keselamatan sudah diberikan kepada kita. Itu adalah hasil pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus tidak akan meninggalkan kita dan Ia akan bekerja secara luar biasa dalam hidup kita. Pada pihak yang lain, mereka yang belum benar-benar percaya cenderung mengabaikan suara Roh Kudus, dan akan kehilangan kesempatan untuk menerima keselamatan. Tanpa Roh Kudus orang tidak akan bisa menjadi pengikut Kristus dan memperoleh mahkota kehidupan dari Allah seperti yang sudah diterima Yesus.

Biarlah Roh Kudus bisa bekerja makin hebat dalam diri kita, agar melalui hidup kita, mereka yang belum percaya mau mendengarkan suara Roh Kudus yang membawa mereka ke arah pertobatan dan keselamatan.

“Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.” Roma 8: 11

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s