“Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.” Roma 14: 12

Tidak terasa tahun 2022 sudah hampir separuhnya dilalui. Apa yang sudah aku capai dalam tahun ini? Apakah aku sudah memperoleh apa yang aku inginkan? Adakah hal yang belum tercapai sampai sekarang? Mungkin begitu pertanyaan seseorang kepada diri sendiri, jika ia mau meneliti hidupnya pada saat ini. Tetapi ada banyak orang yang memilih untuk tidak memikirkan hal-hal itu, terutama jika apa yang diharapkan belum tercapai. Apalagi mereka yang masih mengalami badai kehidupan di saat ini, mereka mungkin hanya ingin melupakan semua itu.
Bagi mereka yang beriman, sebenarnya berbagai hal di atas tidaklah penting. Bagi mereka, mencapai kesuksesan hidup duniawi bukanlah sesuatu yang didambakan. Sebaliknya, orang Kristen lebih mementingkan ketaatan kepada Kristus. Oleh sebab itu, hari apa saja adalah kesempatan bagi setiap orang percaya untuk meneliti apa yang sudah dilakukan selama ini, sehubungan dengan apa yang diperintahkan Tuhan. Apakah kita sudah bertumbuh secara rohani sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya?
Ada banyak orang Kristen yang tidak pernah bertumbuh secara rohani. Tahun demi tahun lewat, tetapi mereka tetap hidup seperti orang yang belum dewasa secara iman. Mereka mengaku Kristen karena ke gereja atau sesekali membaca Alkitab, tetapi tidak hidup menurut firman-Nya. Baik dalam kelakuan, perkataan, pikiran , dan perbuatan, mereka hampir tidak dapat dibedakan dengan mereka yang tidak mengenal Kristus.
Ada banyak orang Kristen yang masih mementingkan kesuksesan duniawi dan kecewa atau kuatir jika hidup tidak berjalan seperti yang dikehendaki. Ada juga yang selalu mengejar keuntungan dan kenikmatan dengan menghalalkan segala cara. Dan bahkan ada juga orang yang menggunakan firman Tuhan untuk mencari keuntungan pribadi. Semua itu menunjukkan hidup yang belum sepenuhnya dipakai untuk memuliakan Tuhan.
Sebagai orang percaya, kita yakin bahwa Tuhan berdaulat atas segala ciptaan-Nya, dan karena itu tidak ada satu makhluk pun yang bisa mempengaruhi-Nya. Tuhan sudah mempunyai rencana untuk seisi jagad raya dan isinya, dan itu termasuk rencana untuk setiap manusia. Setiap manusia sudah ditetapkan-Nya untuk berada dalam lingkungan tertentu dan menerima apa yang sudah ditentukan-Nya dalam hidupnya. Tetapi itu bukan berarti bahwa manusia tidak mempunyai peran apa pun dalam hidupnya, karena Tuhan juga sudah menetapkan tugas dan peranan masing-masing. Itu berarti bahwa Tuhan 100% berdaulat, dan manusia 100% bertanggung jawab atas hidupnya.
Banyak orang Kristen yang merasa kedaulatan Tuhan itu berarti manusia tidak mempunyai opsi apa pun. Mereka percaya bahwa segala sesuatu sudah ditentukan oleh Tuhan sehingga manusia tidak mempunyai peran yang berarti dalam hidupnya. Ini adalah pandangan deterministik yang dalam bentuk ekstrim bisa menjadi pandangan fatalisme yang menyatakan bahwa manusia tidak bisa berbuat apa-apa selain menjalankan apa yang ditentukan Tuhan. Sudah tentu, pandangan sedemikian adalah keliru dan bertentangan dengan ayat di atas.
Setiap orang akan memberi pertanggungjawaban tentang dirinya sendiri kepada Allah, begitu bunyi ayat yang ditulis oleh rasul Paulus kepada jemaat di Roma. Ada pertanggungjawaban pribadi berarti ada yang dilakukan, dikatakan dan dipikirkan secara pribadi. Bagaimana dengan tanggung jawab manusia atas apa yang dilakukan oleh orang lain, apa yang terjadi di luar kuasanya, atau atas apa yang dilakukan Tuhan dalam hidupnya? Sudah tentu ia tidak bertanggung jawab atas hal-hal itu, tetapi ia bertanggung jawab atas reaksi atau responnya atas hal-hal itu. Dengan demikian, setiap manusia harus 100% bertanggung jawab atas hidupnya yang berada dalam rancangan Tuhan.
Manusia tidak dapat menolak tanggung jawabnya dengan alasan bahwa Tuhan sudah menentukan segalanya. Manusia juga tidak dapat menuduh Tuhan berlaku tidak adil dengan memberikan apa yang tidak seindah atau sebesar apa yang diberikan Tuhan atas orang lain. Tetapi setiap manusia bertanggung jawab atas talenta atau setiap karunia Tuhan yang sudah diterimanya.
Tuhan menentukan semua rencana-Nya, tetapi adanya manusia yang bertanggung jawab adalah bagian dari penetapan-Nya. Pertengahan tahun adalah kesempatan yang baik bagi kita untuk meneliti hidup kita, sampai di mana kita sudah berusaha untuk hidup dalam terang Kristus. Setiap orang sudah diberikan kebebasan oleh Tuhan untuk memilih jalan dan cara hidupnya. Firman Tuhan berkata bahwa setiap orang akan memberi pertanggungjawaban tentang dirinya sendiri kepada Allah!