“Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.” 1 Timotius 2: 3 – 6

Tuhan yang mahakuasa adalah mahakasih. Itulah Tuhan yang dikenal oleh umat Kristen. Memang kasih Tuhan itu terlihat dalam pemeliharaan-Nya setiap hari, tetapi yang paling bisa disadari adalah kasih-Nya yang memungkinkan manusia menerima keselamatan melalui darah Kristus. Siapakah manusia yang beruntung mendapatkan karunia Tuhan yang cuma-cuma itu? Dalam ayat di atas dikatakan “Allah menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran”. Apakah itu berarti semua orang akan diselamatkan? Tentu saja tidak. Allah memang ingin agar semua orang diselamatkan, tetapi tidak semua orang mau bertobat dan percaya kepada Yesus.
Pada zaman sebelum Yesus, orang Yahudi percaya bahwa merekalah satu-satunya bangsa yang diselamatkan. Tetapi, sesudah Yesus datang ke dunia, Alkitab menyatakan bahwa keselamatan tersedia untuk semua orang yang percaya (Yohanes 3: 16). Itu bukan untuk orang Yahudi saja, tetapi untuk segala bangsa dan seluruh umat manusia di dunia; dengan persyaratan bahwa mereka harus percaya kepada Yesus.
“Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.” Yohanes 3: 17 – 18
Walaupun manusia sejak penciptaan makin berbudaya dan makin pandai, adalah kenyataan bahwa manusia tidak dapat percaya kepada Allah dan kepada Anak-Nya dengan usaha sendiri. Tanpa pertolongan Tuhan, tidaklah mungkin manusia mengenal Allah. Manusia tanpa karunia Allah tidak akan menemui jalan keselamatan. Seluruh umat manusia pada hakikatnya adalah orang-orang yang terhilang, yang tidak dapat menemukan jalan yang benar. Tetapi untunglah, karena kasih-Nya Allah mengaruniakan Anak-Nya untuk mencari mereka yang tersesat.
“Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” Lukas 19: 10
Mungkin banyak orang yang kurang mengerti apa yang dimaksud oleh Yesus dengan pernyataan-Nya bahwa Ia datang untuk mereka yang hilang. Semua manusia yang pernah hidup di dunia adalah orang berdosa yang sudah menyimpang dari jalan kebenaran. Karena itulah Tuhan Yesus datang untuk mencari dan menyelamatkan mereka.
Sesudah Yesus naik ke surga, apakah usaha-Nya untuk menyelamatkan manusia sudah berhenti? Tidak! Sampai sekarang Tuhan Yesus tetap bekerja memanggil mereka yang berdosa untuk kembali ke jalan yang benar, dan menyerahkan hidup mereka sepenuhnya kepada Yesus Juruselamat. Hari ini, sebuah pertanyaan untuk kita semua, apakah kita menyadari bahwa kita pernah terhilang, menyimpang dari jalan kebenaran Tuhan. Di hadapan Tuhan, tidak ada orang yang lebih baik dan lebih pantas untuk diselamatkan. Bagi Tuhan, semua orang sudah berdosa. Tidakkah kita heran mengapa Tuhan menghendaki supaya semua orang diselamatkan, dan itu termasuk diri kita dan seluruh anggota keluarga kita? Bukankah Ia adalah Allah yang mahakasih? Pujilah Dia selalu!
Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil
Memanggil aku dan kau
Lihatlah Dia p’rihatin menunggu
Menunggu aku dan kau
Hai mari datanglah
Kau yang lelah mari datanglah
Sungguh lembut
Tuhan Yesus memanggil
Kau yang sesat, marilah
Janganlah ragu Tuhanmu membujuk
Membujuk aku dan kau
Jangan enggan menerima kasih-Nya
Terhadap aku dan kau
Hai mari datanglah
Kau yang lelah mari datanglah
Sungguh lembut
Tuhan Yesus memanggil
Kau yang sesat, marilah