Kita bertanggung jawab sepenuhnya atas cara hidup kita

“Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.” 1 Timotius 6: 12

Tuhan 100 persen berdaulat dan manusia 100 persen bertanggung jawab, adalah semboyan yang dipakai oleh umat Kristen yang percaya bahwa segala sesuatu akan berjalan sesuai dengan rencana Tuhan, tetapi manusia tetap harus bertanggung jawab sepenuhnya atas hidup mereka. Bagi sebagian orang, semboyan ini dianggap tidak adil, karena mereka tidak bisa menerima kalau apa yang terjadi dalam hidup mereka berjalan sedemkian rupa sehingga semuanya cocok dengan rencana Tuhan, tetapi mereka harus menjadi “kambing hitam”.

Bagi orang lain, mereka tidak dapat menerima kenyataan bahwa segala sesuatu di alam semesta pada akhirnya akan membuat rencana Tuhan terjadi. Mereka percaya bahwa manusia mempunyai kebebasan untuk memilih cara hidupnya, dan Tuhan tidak akan memaksakan kehendak-Nya. Pada pihak yang lain, ada juga orang yang percaya bahwa karena kedaulatan Tuhan, manusia tidak perlu bertanggung jawab sepenuhnya atas hidup mereka. Bukankah segala sesuatu sudah ditetapkan Tuhan?

Bagi kita umat Kristen yang harus hidup di dunia, memang sering tantangan hidup menguji iman kita. Kita yang sudah berikrar untuk setia dan berharap kepada Tuhan dalam setiap keadaan, sekarang mungkin merasa bahwa hidup kita seharusnya dibimbing dan bahkan diatur sepenuhnya oleh Tuhan. Mengapa Tuhan masih mengharapkan kita untuk bertanggung jawab atas hidup kita jika pengampunan Tuhan sudah dijanjikan untuk umat-Nya? Bukankah kita sudah dipilih untuk diselamatkan?

Paulus dalam ayat di atas mengingatkan Timotius bahwa selama hidup di dunia kita berjuang untuk menang. Dengan iman kita harus berani menghadapi semua tantangan dan persoalan hidup agar pada akhirnya kita akan memperoleh mahkota kehidupan. Ini tidak mudah, tetapi kita sudah berjanji kepada Tuhan di hadapan banyak saudara seiman. Kita tidak boleh mundur dari iman kita.

Dalam ayat di atas tertulis “Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal”. Ini adalah ajakan yang membingungkan. Bukankah sebagai orang Kristen kita sudah mengaku percaya kepada Yesus, dan Yesus sudah menang atas maut sehingga kita dapat memperoleh hidup yang kekal? Mengapa kita harus “bertanding” dan “merebut”? Bukankah itu menandakan bahwa kita harus berusaha untuk mendapatkan dan mempertahankan keselamatan kita dengan usaha sendiri?

Bertanding untuk iman yang benar berarti lari menghindari dosa dan mengejar hal-hal seperti kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Galatia 5: 22-23). Pertandingan iman yang benar adalah tentang membuat pilihan – pilihan untuk mengejar kehendak Tuhan dan kehidupan iman setiap hari. Ini adalah keputusan kita untuk taat kepada pimpinan Roh Kudus dalam melawan godaan dan faktor-faktor yang menjauhkan diri dari Tuhan dan sebaliknya bersandar kepada-Nya sepenuhnya.

Hari ini, jika kita ingat bahwa hidup di dunia adalah sementara, dan itu jauh lebih singkat dari hidup yang akan kita jalani bersama Yesus di surga, baiklah kita sadar bahwa kita harus mati-matian memilih cara hidup yang baik selama di dunia. Mengapa demikian? Karena Tuhan sudah mengampuni kita, kita harus menyatakan rasa syukur kita dalam kesetiaan dalam iman. Bukan justru merasa bahwa kita tidak perlu lagi bekerja keras karena sudah dipilih untuk diselamatkan. Paulus merujuk pertandingan yang baik lagi dalam 2 Timotius 4:7 di mana dia berkata, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.” Dengan demikian, patutlah kita meniru Paulus dengan tetap beriman, tetap setia dan tetapl berjuang memuliakan nama-Nya selama kita hidup.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s