“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Roma 8: 28

Michelle Brady ingat betapa putrinya, Addie, sangat mencintai kehidupan. Addie Brady didiagnosis menderita kanker pada usia 9 dan usia 14 tahun. Addie menderita kanker tulang yang langka. Tulang tibianya harus diganti dengan tulang prostetik di kakinya, dan dia menghabiskan waktu berbulan-bulan di rumah sakit untuk menjalani kemoterapi yang keras. Tapi itu bukan sikat terakhirnya dengan kanker. Kanker akhirnya pindah ke tulang belakang Addie dan Michelle ingat betapa sulitnya beberapa bulan terakhir kehidupan Addie.
“Ketika dia berusia 14 tahun, dia bangun di suatu pagi dan tiba-tiba – tidak ada tanda-tanda semua ini, ini adalah lima tahun sejak kanker pertamanya – dia sudah tidak dapat berbicara dan mengalami kejang,” Michelle mengatakan. “Dan dia dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans. Beberapa hari setelah itu, kami diberitahu bahwa dia menderita tumor otak yang tidak bisa dioperasi.” Michelle tahu sesuatu yang lebih sedang terjadi. Tidak masuk akal bahwa putrinya yang masih kecil dapat menderita dua jenis kanker yang berbeda dalam waktu yang begitu singkat.
Pengujian genetik mengungkapkan Addie menderita sindrom Li Fraumeni – atau LFS. Ini adalah mutasi bawaan pada gen TP53, yang dikenal sebagai “penjaga genom” karena menghentikan pembentukan kanker. Tetapi bagi orang-orang dengan LFS, proses ini berjalan secara salah dan justru membuat kanker ganas datang. Ini jelas suatu bencana bagi mereka yang ditinggalkan Addie.
Untuk banyak orang lain, Kristen maupun bukan, sering muncul pertanyaan apakah Tuhan selalu dibalik semua bencana di dunia ini. Mengapa Tuhan membiarkan Addie menderita dan akhirnya meninggal pada usia muda. Tidak ada seorangpun yang dapat memberikan jawaban yang bisa memberikan jawaban yang memuaskan semua orang, terutama mereka yang tertimpa bencana. Namun ada beberapa pokok pemikiran yang bisa kita pelajari dari Alkitab jika bencana terjadi. Bencana memang mempunyai arti, tetapi apa yang terjadi belum tentu sesuai dengan apa yang kita pikirkan.
- Tuhan adalah Sang Pencipta dan maha kasih. Sebagai Tuhan yang mencipta dan menghargai ciptaan-Nya, Ia tidak mungkin menjadi Tuhan yang senang merusak ciptaan-Nya sendiri. Tuhan justru ingin agar umat-Nya hidup bahagia.
- Manusia sudah jatuh dalam dosa dan dunia itu bukan Firdaus lagi. Sesuatu yang buruk terjadi karena yang baik sudah hilang. Dunia ini menjadi kacau dan iblis selalu berusaha menghancurkan manusia.
- Tuhan maha kuasa dan maha suci, dan Ia ingin agar mereka yang dipilih-Nya untuk hidup sesuai dengan perintah-Nya. Karena itu, kadang-kadang Ia memberikan hajaran agar mereka bertobat.
- Dalam keadaan khusus, bencana bisa terjadi sebagai hukuman Tuhan. Ini adalah karena kesalahan manusia sendiri, terutama jika pempimpin atau bangsa melakukan hal-hal yang jahat.
- Bencana bisa terjadi kepada siapapun juga. Jika seorang mengalami bencana, itu belum tentu sehubungan dengan dosanya. Belum tentu itu menunjukkan bahwa dosanya lebih besar dari dosa orang lain.
Hari ini, sebagai umat percaya kita diingatkan untuk selalu berdoa meminta perlindungan Tuhan agar bencana tidak terjadi dalam hidup kita, dalam keluarga, gereja, bangsa dan negara. Kita juga harus berdoa agar semua orang yang ada dalam hidup kita berjalan di jalan yang benar, untuk tidak menghujat nama Tuhan. Lebih dari itu, apapun yang terjadi dalam hidup kita, kita harus percaya bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita untuk mendatangkan kebaikan bagi kita pada akhirnya.