Bagaimana cara Tuhan memelihara seisi dunia?

“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.” Matius 5: 44-45

Sekalipun berita tentang Covid-19 masih menjadi salah satu pusat pembicaraan masyarakat di saat ini, ada hal-hal lain yang juga membuat kita prihatin. Hampir setiap hari kita mendengar berita tentang bencana banjir atau kekeringan di suatu tempat di dunia. Banjir dan kekeringan ekstrem memiliki dampak besar pada kehidupan manusia, terutama di bagian dunia yang kurang berkembang. Sekitar 140 juta orang terkena dampaknya – terlantar karena kehilangan pendapatan atau rumah – dan hampir 10 ribu orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun akibat dua bencana ini.

Apakah Tuhan menyebabkan semua kejadian di atas? Apakah semua itu kehendak Tuhan? Begitu sebagian orang bertanya. Memang jika ditimbang dari segi kemahakuasaan Tuhan, tidak ada kejadian di bumi ini yang terjadi tanpa seizin Tuhan. Sekalipun apa yang terjadi itu kurang baik, Tuhan mahakasih mengizinkan itu terjadi menurut rencana pemeliharaan-Nya (yang disebut providensia). Apa yang terjadi dalam hidup kita belum tentu merupakan kehendak-Nya, sekalipun ada di dalam rencana-Nya. Orang Kristen belajar untuk mencari kehendak Tuhan dan berserah kepada kehendak-Nya sekalipun ini sebuah hal yang sulit dimengerti.

Memang perdebatan manusia tentang apa yang direncanakan dan apa yang dikehendaki Tuhan sering muncul. Sebagian orang percaya bahwa apa pun yang terjadi di alam semesta adalah atas kehendak Tuhan. Selain itu, apa yang direncanakan Tuhan mungkin ditafsirkan sebagai apa yang diperbuat-Nya. Dengan demikian Tuhan sering dianggap sebagai pencipta dosa dan malapetaka yang terjadi di dunia. Begitu juga sering kali orang Kristen kurang mau bertindak karena menganggap semua yang terjadi adalah kehendak Tuhan.

Untuk bisa mengerti apa yang direncanakan Tuhan, kita harus sadar bahwa Tuhan adalah mahakuasa dan mahakasih. Apa yang direncanakan-Nya adalah agar seisi alam semesta mennyadari dan mengakui hal ini. Dalam rencananya, Tuhan tidak perlu membuat segala seuatu berjalan persis seperti apa yang dikehendaki-Nya, tetapi Ia adalah Tuhan yang bisa mengatasi segala persoalan dan munculnya hal-hal yang tidak disenangi atau yang tidak dikehedaki-Nya, sehingga rencana-Nya tetap akan terjadi: bahwa Ia akan dipermuliakan pada akhirnya.

Ada 3 hal penting dalam pemeliharaan Ilahi Allah:

  • Penjagaan / Perlindungan Allah: Kekuatan Allah yang mahakuasa yang menyebakan kelangsungan kehidupan. Seisi alam semesta tetap berjalan sekalipun ada hal-hal yang nampaknya jahat atau tidak baik.
  • Kerja sama Allah dan alam semesta: Kekuatan Allah yang mahakuasa yang mempengaruhi segala gerakan dan pekerjaan ciptaan-Nya.
  • Pemerintahan Allah: Kekuatan Ilahi yang dengannya Ia menuntun segala sesuatu, baik yang jahat maupun yang baik ke dalam tujuan akhir tertentu.

Pertanyaan untuk kita, apakah mungkin sesuatu terjadi walaupun tidak sesuai dengan kehendak-Nya? Dari ayat di atas bahwa Allah menghendaki apa yang baik, apa yang bersifat kasih. Tuhan menghendaki kita mengasihi semua orang. Tuhan dengan demikian pasti tidak menghendaki kita untuk berbuat dosa, tetapi jika kita berbuat dosa itu adalah kesalahan kita sendiri. Mengapa Tuhan membiarkan kita berbuat dosa sekalipun itu bertentangan dengan kehendak-Nya? Karena Tuhan memberikan manusia kesempatan untuk mengenal Dia dan menurut perintah-Nya. Tuhan dalam kemahakuasaan-Nya tetap bisa meneruskan rencana pemeliharaan (providensia) -Nya yang sudah ada, dalam keadaan apapun. Providensia Tuhan tidak selalu sama dengan kehendakNya, seperti apa yang terjadi pada bani Israel.

“Israel telah menolak yang baik biarlah musuh mengejar dia! Mereka telah mengangkat raja, tetapi tanpa persetujuan-Ku; mereka mengangkat pemuka, tetapi dengan tidak setahu-Ku. Dari emas dan peraknya mereka membuat berhala-berhala bagi dirinya sendiri, sehingga mereka dilenyapkan.” Hosea 8: 3 – 4

Hari ini, firman Tuhan menyatakan bahwa Ia selalu memelihara umat-Nya dengan memberikan pemeliharaan-Nya hari demi hari. Sekalipun keadaan di sekitar kita terlihat kurang menyenangkan, Tuhan bisa memakainya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan-Nya. Dalam hal ini, orang Kristen terpanggil untuk tetap hidup dalam kebenaran dan tunduk kepada hukum dan peraturan yang ada. Sebaliknya, jika apa yang terjadi jelas-jelas tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, umat Kristen terpanggil untuk menjadi terang dunia dengan memberi bimbingan, tauladan serta pengurbanan, dan menegakkan keadilan maupun kebenaran seperti apa yang dilakukan oleh Yesus Kristus sewaktu Ia ada di dunia. Kita harus bisa selalu mencari kehendak-Nya dalam bekerja sambil percaya kepada pemeliharaan-Nya!

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Roma 8: 28

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s