“Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.” 1 Timotius 2: 1 – 2

Di Australia, pemerintah dari partai Labor yang baru-baru ini menang dalam pemilu sekarang mulai sibuk membenahi berbagai bidang. Peraturan-peraturan baru mulai bermunculan dan tentunya setiap badan pemerintah dan swasta harus menaatinya. Begitu pula rakyat harus mengikuti dan melaksanakan apa yang ditentukan pemerintah. Bagi umat Kristen, ini adalah hal yang sudah semestinya karena setiap pemerintah adalah ditetapkan Allah.
“Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.” Roma 13: 1
Karena pemerintah negara manapun seharusnya mewakili Tuhan, sudah sewajarnya kalau setiap umat Kristen memilih pemimpin yang takut akan Tuhan. Ini adalah syarat utama, bahwa pemimpin yang baik, sekalipun bukan orang Kristen, adalah orang yang mau dan bisa mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan yang penting, seperti kerohanian, perdamaian, keamanan, keadilan, fungsi keluarga, dan arti pernikahan.
Adalah baik jika semua orang yang duduk dalam pemerintahan adalah orang-orang yang takut akan Tuhan. Tetapi, dalam kenyataan hidup, orang-orang yang jahat dan tidak disenangi Tuhan bisa saja terpilih sebagai pemimpin-pemimpin negara. Dan kalau itu terjadi, manusialah yang harus bertanggung jawab di depan Tuhan.
“Mereka telah mengangkat raja, tetapi tanpa persetujuan-Ku; mereka mengangkat pemuka, tetapi dengan tidak setahu-Ku. Dari emas dan peraknya mereka membuat berhala-berhala bagi dirinya sendiri, sehingga mereka dilenyapkan.” Hosea 8: 4
Apa yang terjadi di muka bumi ini tentunya dengan seizin Tuhan, tetapi apa yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan tentunya tidak akan menyenangkan Tuhan, dan karena itu, Tuhan tidak akan memberkati adanya pemerintah yang menentang Dia dan yang melanggar hukum-Nya, dan yang melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya.
Dalam ayat pembukaan di atas, perintah Tuhan melalui rasul Paulus yang mengirim suratnya kepada Timotius untuk menaikkan permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur seringkali ditafsirkan sebagai doa untuk pemerintah dan para pemimpinnya. Tetapi, jika kita teliti, sebenarnya itu untuk semua orang yang bisa dan bertanggungjawab untuk membawa kita dapat hidup bahagia dalam ketertiban, yaitu apa yang disebut “tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan”. Dengan demikian, itu bukan saja mengenai hidup dalam satu negara, tetapi juga dalam satu tempat pekerjaan, organisasi, gereja, dan bahwan rumah tangga di mana kita berada. Setiap bagian dari hidup kita memerlukan adanya pemimpin yang bisa menuntun semua anggotanya dengan memberi contoh teladan dan kepemimpinan yang baik.
Pemimpin tidak perlu di artikan sebagai satu orang yang sudah terpilih secara resmi dan berdasarkan prinsip demokrasi, tetapi bisa saja terdiri dari orang-orang yang memang terpanggil dan mau untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab tertentu. Dalam pemerintahan, kantor, badan sosial, gereja dan rumah tangga ada orang-orang tertentu yang dikarunia Tuhan dengan kemampuan-kemampuan khusus untuk kebaikan bersama. Dan itu bisa pria atau wanita, tua atau muda, dengan berbagai sifat yang berlainan, tetapi dengan tujuan yang sama yaitu agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Kita sebagai orang Kristen wajib menghormati dan menghargai mereka yang mau dan sanggup untuk menolong orang lain dengan cara yang diperkenan oleh Tuhan.
Pagi ini, firman Tuhan berkata bahwa sebagai orang Kristen kita mempunyai Tuhan yang hidup, Tuhan yang mahakuasa dan mahabijaksana. Karena itu, dalam usaha untuk menjadi umat Kristen yang baik, kita harus selalu mau menaikkan permohonan dan doa syafaat untuk semua orang, Kristen dan non-Kristen, yang dipakai Tuhan untuk mewujudkan hidup tenang dan tenteram dalam iman kepercayaan kita. Lebih lanjut, sebagai orang Kristen, kita harus mendukung mereka yang memang bijaksana, mempunyai kasih dari Tuhan, dan yang takut akan Tuhan, agar kita juga takut akan Tuhan dan karena itu selalu mendapat berkat-Nya. Biarlah kita boleh mengingat pesan terakhir Raja Daud kepada rakyatnya:
“Allah Israel berfirman, gunung batu Israel berkata kepadaku: Apabila seorang memerintah manusia dengan adil, memerintah dengan takut akan Allah, ia bersinar seperti fajar di waktu pagi, pagi yang tidak berawan, yang sesudah hujan membuat berkilauan rumput muda di tanah.” 2 Samuel 23: 3 – 4