“Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.” 1 Petrus 1: 6-7

Bagi mereka yang kurang paham, memang hal percaya kepada Tuhan kelihatannya mudah dilakukan oleh umat Kristen. Untuk bisa digolongkan sebagai orang beriman, sebagian orang mungkin mengira bahwa mereka cukup mengakui bahwa Tuhan itu ada, dan mengakui di depan orang lain bahwa Ia adalahTuhan yang mahakasih dan mahakuasa. Walaupun demikian, orang lain mungkin berpandangan bahwa untuk bisa dikenal sebagai orang yang beriman mereka harus bisa berbuat berbagai amal kebaikan. Benarkah begitu? Tentu tidak! Lalu apa bukti adanya iman?
Iman bukanlah usaha manusia, tetapi adalah pemberian Tuhan. Iman adalah salah satu pernyataan kasih Tuhan yang tidak mudah dimengerti. Mengapa Tuhan yang mahabesar mau memberikan iman kepada manusia yang berdosa? Karena kasih-Nya kepada manusia, Tuhan ingin agar manusia bisa mengerti arti pengurbanan Kristus sehingga manusia mau menerima Yesus sebagai juruselamat mereka. Tuhan mengaruniakan iman yang membawa keselamatan menurut kehendak-Nya supaya tidak ada orang yang bisa menyombongkan diri atas iman yang dimilikinya.
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” Efesus 2: 8 – 9
Walaupun setiap orang yang sudah menerima Yesus tentunya diselamatkan karena adanya iman, Tuhanlah yang menentukan seberapa besar iman yang ada. Iman yang besar memang membawa keuntungan dalam menghadapi tantangan kehidupan, tetapi setiap orang harus bersyukur atas iman yang dimilikinya dan memakainya dalam hidup sehari-hari.
“Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.” Roma 12: 3
Dengan demikian, kekaguman kita kepada orang-orang Kristen yang terlihat tabah dan kuat imannya dalm menghadapi tantangan kehidupan mereka adalah keliru, sebab kita sebenarnya harus kagum dan bersyukur atas besarnya kasih anugerah Tuhan yang sudah memberikan iman kepada mereka menurut ukuran yang Tuhan kehendaki. Bagaimana iman mereka bisa bertumbuh sedemikian besar?
Di antara kasih karunia Tuhan yang mungkin datang kepada umat-Nya adalah terjadinya penderitaan dan berbagai masalah dalam kehidupan orang Kristen. Bagi banyak orang, penderitaan adalah sesuatu yang ingin dihindari karena agaknya tidak ada untungnya. Walaupun demilkian, adanya penderitaan dalam hidup orang Kristen bisa membawa kesempatan untuk mereka agar lebih bisa merasakan penyertaan Tuhan. Mereka sadar bahwa segala sesuatu datang dengan seizin Tuhan, dan jika adanya penderitaan bukannya karena kesalahan mereka, mereka akan sadar bahwa Tuhan tentunya mempunyai maksud yang istimewa.
Dari ayat pembukaan di atas, kita tahu bahwa sebagai orang percaya kita tidak akan luput dari adanya penderitaan dan masalah. Kita memang berdukacita oleh adanya berbagai-bagai kesulitan hidup, tetapi, semuanya itu bisa membuktikan kemurnian iman kita, sehingga kita yang sudah dipilih untuk diselamatkan, akan memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Karena itulah, kita harus menyadari bahwa jika adanya ujian iman itu datang dari Tuhan, kita harus senantiasa bersyukur kepada-Nya dalam setiap keadaan. Dalam kesulitan, kita yang beriman seharusnya memakai dan memelihara iman kita agar itu tetap hidup, dan justru makin lama makin bertumbuh dalam kasih Tuhan.
Iman yang tidak selalu disertai kehidupan yang penuh rasa syukur kepada Tuhan dalam semua keadaan, dan iman yang tidak memuliakan Tuhan dalam segala penderitaan, adalah iman yang lambat laun akan menjadi mati. Sebaliknya, iman yang disertai dengan kepercayaan penuh bahwa anugerah Tuhan adalah cukup untuk kita, akan bertumbuh dan menjadi makin sempurna dalam Tuhan. Biarlah kita mau menyatakan iman kita dalam segala segi kehidupan kita sehingga kemenangan Kristus atas maut dapat lebih makin terasa dalam hidup ini!
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” 1 Korintus 10: 13