Hal mencari kehendak Tuhan melalui undian

“Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN.” Amsal 16:33

Satu ayat yang mungkin sulit dipahami terdapat dalam kitab Amsal 16:33. Apa arti ayat ini? Apakah Tuhan memang mengendalikan setiap lemparan dadu? Apa yang Tuhan coba katakan kepada kita dalam ayat ini?

Praktik membuang undi disebut tujuh puluh kali dalam Perjanjian Lama dan sebanyak tujuh kali dalam Perjanjian Baru. Meskipun ada begitu banyak ayat rujukan untuk pembuangan undi dalam Perjanjian Lama, bentuk nyata dari undian tersebut kurang jelas. Mungkin undi yang dimaksud berupa batang kayu yang panjangnya bervariasi, batu datar seperti koin, atau semacam dadu; namun secara detilnya kurang jelas. Aplikasi modern akan membuang undi sepertinya mirip dengan melemparkan koin untuk mendapat kepala atau ekor dari koin.

Dari situs Got Quesions kita bisa membaca bahwa praktik membuang undi paling sering terjadi dalam kaitannya dengan pembagian tanah di bawah pimpinan Yosua (Yosua pasal 14-21), sebuah prosedur yang Allah perintahkan bagi Israel bebeberapa kali dalam kitab Bilangan (Bilangan 26:55; 33:54; 34:13; 36:2). Allah memperbolehkan Israel membuang undi untuk mengungkapkan kehendak-Nya dalam sebuah situasi (Yosua 18:6-10; 1 Tawarikh 24:5,31). Berbagai jabatan dan tanggung jawab dalam bait juga ditetapkan melalui pembuangan undi (1 Tawarikh 24:5,31; 25:8-9; 26:13-14). Nahkoda kapal yang ditumpangi oleh Yunus juga membuang undi demi mencari tahu penumpang manakah yang telah membuat Allah murka pada kapalnya (Yunus 1:7). Kesebelas rasul juga membuang undi dalam mencari pengganti Yudas Iskariot (Kisah 1:26). Lama-kelamaan membuang undi menjadi permainan yang diisi dengan taruhan. Contohnya terlihat ketika para prajurit Romawi membuang undi untuk mendapat pakaian Yesus (Matius 27:35).

Walaupun demikian, sebagian orang Kristen percaya bahwa hal-hal yang sekecil apa pun di dunia ini, seperti melempar dadu, sepenuhnya ada di bawah kontrol dari Tuhan. Karena itu ada yang masih percaya bahwa Tuhan adalah Oknum Ilahi yang menentukan angka berapa yang akan muncul pada setiap lemparan dadu, dan karena itu ada pemimpin gereja yang tetap menggunakan dadu untuk mengambil keputusan gereja seperti pada zaman yang lalu.

Jika anda percaya bahwa Tuhan menetapkan segala sesuatu sampai hal yang sekecil-kecilnya, dan dengan demikian lemparan dadu selalu menghasilkan angka yang dipilih Tuhan, setidaknya ada 3 masalah:

  1. Mengapa orang Kristen tidak lagi memakai dadu untuk memilih jodoh, mengambil tindakan dan memilih karir?
  2. Kalaupun ada orang Kristen yang mengambil keputusan dengan melempar dadu, apakah lemparan berikutnya akan menghasilkan angka yang sama, yang bisa memastikan bahwa nomer yang diperolehnya benar-benar kehendak Tuhan?
  3. Mengapa sekarang umumnya pendeta melarang umat untuk bermain dengan dadu arau lotere?

Perjanjian Baru tidak pernah mengajar umat Kristen membuang undi demi mengambil keputusan. Karena kita telah mempunyai Firman Allah yang lengkap, serta Roh Kudus yang berdiam di dalam diri kita dan membimbing kita, maka tidak ada alasan lagi menggunakan undian untuk mengambil keputusan. Dengan demikian, tidak ada alasan bahwa Tuhan mengintervensi dan menentukan apa yang akan keluar sebagai hasil undian, sekalipun kita yakin bahwa Tuhan tentunya tahu apa yang akan terjadi. Memahami kehendak Allah pada zaman ini cukup dengan Firman, Roh Kudus, dan doa – bukan membuang undi, melempar dadu, atau melempar koin. Setiap orang Kristen harus mau bertanggungjawab atas pilihannya.

Lemparan dadu tidak dapat dijadikan alat untuk mencari kehendak Tuhan. Dadu adalah alat yang dibuat manusia hanya untuk memperoleh angka acak, dan angka acak belum tentu menyatakan pilihan Tuhan. Dengan demikian, jika anda bersiteguh untuk menggunakan berbagai cara yang mirip dengan undian untuk mengambil keputusan, Tuhan tidak akan ikut campur tangan dalam menentukan apa yang harus anda pilih. Percaya kepada hasil undian bukannya menunjukkan besarnya iman anda, tetapi justru membuktikan bahwa hubungan anda dengan Tuhan adalah kurang erat sehingga anda tidak dapat berkomunikasi dengan-Nya.

Adalah menarik perhatian bahwa dalam bahasa Indonesia ayat di atas sebenarnya agak berbeda bunyinya dalam beberapa alkitab lainnya. Dalam beberapa alkitab berbahasa Inggris, ayat itu bisa berbunyi:

“Undi dibuang manusia untuk mengambil keputusan, tetapi yang akan tercapai oleh manusia ditetapkan TUHAN.”

Dengan demikian, kita bisa menafsirkan bahwa jika manusia di zaman ini ingin mengetahui apa yang akan terjadi dan apa yang harus mereka pilih dengan memakai cara-cara, atau melalui tanda-tanda mistik, yang mirip dengan melempar dadu, apa yang akhirnya mereka peroleh bukan apa yang dinyatakan oleh tanda-tanda yang mereka lihat. Cara-cara sedemikian adalah mengandung risiko besar karena bukan segala sesuatu yang kita lihat berasal dari Tuhan atau ditetapkan oleh-Nya. Apa yang harus kita sadari adalah bahwa segala yang diusahakan manusia, pada akhirnya harus tunduk kepada rencana Tuhan. Apa yang akhirnya terjadi harus sesuai dengan kehendak-Nya.

Bagaimana kita bisa menerapkannya hal ini dalam hidup kita? Jangan mendasarkan keputusan anda pada lemparan dadu, tiket lotre, mimpi, ilham, kunjungan ke tempat tertentu, atau dorongan hati. Tapi dasarkan keputusan anda pada penelitian yang cermat. Pelajari pembelian rumah. Baca surat perjanjian sebelum menandatanganinya. Bicaralah dengan seorang teman untuk mendapatkan nasihat. Berdoa dan carilah kehendak Tuhan ketika anda tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dan ketika anda telah melakukan semua yang dapat anda lakukan, berserahlah kepada Tuhan. Percayalah bahwa Tuhan yang memberi anda hikmat dalam mengambil keputusan, pada akhirnya memberi hasil yang baik, yang sesuai dengan rencana-Nya.

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Roma 8: 28

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s