Haruskah kita mengasihi orang yang “ditolak Tuhan”?

“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.” Galatia 6: 9-10

Ayat di atas adalah ayat yang cukup terkenal, yang dipakai oleh banyak orang Kristen sebagai pedoman hidup bermasyarakat. Melalui ayat itu, mereka dipanggil untuk mengasihi semua orang karena adanya keyakinan bahwa Allah adalah mahakasih dan mengasihi seisi dunia. Walaupun begitu, ada sebagian umat Kristen yang menolak anggapan bahwa Allah mengasihi semua orang. Bukankah dalam Perjanjian Lama (Maleakhi 1: 2 – 3) kita membaca bahwa Tuhan mengasihi keturunan Yakub lebih dari keturunan Esau? Tuhan tentunya mengasihi orang yang dipilih-Nya dan membenci mereka yang ditolak-Nya.

Sebagian lain orang Kristen percaya bahwa sesuai dengan pilihan-Nya, Tuhan bisa dan berhak mengasihi sebuah bangsa lebih dari bangsa lain. Tetapi itu bukan berarti Tuhan mengasihi orang yang satu dan membenci yang lain tanpa sebab. Tuhan bisa lebih mengasihi orang tertentu dibandingkan orang yang lain, tetapi secara umum Ia mengasihi setiap manusia, dan ingin agar semua yang mau percaya untuk diselamatkan. Di dalam kasih-Nya tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi. Sebagian manusia, termasuk orang Yahudi, memang sampai akhir hidupnya menolak uluran kasihTuhan tetapi itu adalah pilihan mereka sendiri.

Perbedaan pendapat antara kedua pendapat di atas sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, dan sampai sekarang tidak terselesaikan. Bagaimana kita harus bersikap?

Yang pertama, kita harus mengakui bahwa kita tidak tahu siapa yang ditolak Tuhan karena mereka tidak mau bertobat. Karena itu, membenci orang-orang tertentu dan membatasi penginjilan kepada orang-orang yang “pantas” untuk menjadi orang pilihan Tuhan adalah keliru.

“Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.” Yohanes 3: 14-17

Dari Alkitab dan juga sejarah kita bisa menyadari bahwa banyak orang yang tidak mau untuk percaya bahwa Tuhan Sang Pencipta itu ada, dan perlu untuk disembah. Mereka memilih untuk hidup bebas menurut apa yang disukai. Tetapi Tuhan tetap mengasihi mereka dan mau memberikan kesempatan bagi mereka untuk bertobat. Tuhan juga mengutus Roh Kudus untuk memberi pencerahan umum kepada setiap orang agar mereka bisa merasakan kebesaran Tuhan dalam alam semesta.

Yang kedua, Tuhan sedih jika ada orang yang menolak Dia. Yesus pun pernah menangisi nasib orang Israel yang tidak mau menerima keselamatan. Walaupun demikian, Tuhan yang mahakasih tidak akan memaksa setiap orang untuk bertobat karena itu bertentangan dengan kasih-Nya. Kasih ada bukan karena paksaan. Dengan demikian, walaupun ada banyak orang yang hidup di dunia, tidak semua orang akan diselamatkan. Ini adalah sebuah kenyataan yang seharusnya membawa rasa sedih dalam hati kita. 

Tuhan sebenarnya mengasihi semua orang dan segala bangsa, tetapi sebagian orang mengabaikan kasih-Nya yang sudah dinyatakan dalam pengurbanan Yesus. Selain itu, ada juga orang yang sudah mengenal nama Yesus tetapi tidak mau hidup sebagai domba-Nya. Dengan demikian ada banyak domba yang tidak bergembala, yang tersesat, yang akhirnya bisa jatuh ke dalam lembah kekelaman.

Ayat Yohanes 3: 16 menunjukkan bahwa Tuhan mengasihi seisi dunia tanpa syarat (unconditional), tanpa membeda-bedakan manusia, baik suku bangsa, status sosial ekonomi ataupun apa saja. Tuhan Yesus datang ke dunia agar siapa saja yang percaya kepada-Nya akan diselamatkan. Dengan demikian, dalam hal keselamatan, semua manusia sudah menerima kasih yang sama.

Selain itu, Tuhan dengan kasih-Nya juga memelihara seisi dunia ini sehingga segala sesuatu berjalan menurut rencana-Nya. Walaupun demikian, Tuhan tidak membuat seluruh umat manusia untuk mengalami hal-hal yang sama selama hidup. Alkitab jelas menunjukkan adanya bangsa Israel dan orang-orang pilihan Tuhan yang menerima perlakuan yang berbeda dari Tuhan. Mereka yang dipakai Tuhan untuk maksud dan rencana-Nya bisa mengalami hal-hal yang baik maupun yang buruk, sesuai dengan rencana-Nya. Perlakuan khusus yang dialami orang-orang tertentu terjadi karena Ia mempunyai rencana tertentu, bukan karena karena keistimewaan orang-orang itu. Semua orang sudah berdosa dan karena itu perlu diselamatkan.

“Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.” Yohanes 3: 17

Alkitab juga dengan jelas menyatakan bahwa kasih Tuhan kepada umat manusia dalam menghadapi perjuangan hidup adalah lebih besar kepada domba-domba-Nya daripada kepada orang-orang yang menolak Dia. Mereka yang mau menerima uluran tangan-Nya, diberi-Nya hak untuk memanggil “Bapa” dan kepada mereka diberi-Nya Roh Kudus yang menyertai mereka dalam setiap keadaan.

Hari ini, biarlah kita bisa bersyukur bahwa Tuhan mengasihi segala bangsa dan seluruh umat manusia tanpa perkecualian. Ia memanggil setiap orang untuk bertobat. Dengan itu, kita yang sudah menjadi umat-Nya juga terpanggil untuk menyatakan kasih Tuhan kepada mereka yang belum menerima Kristus. Kita yang sudah menerima kasih Tuhan yang memberi kita keselamatan, mempunyai kewajiban untuk memancarkan kasih Tuhan itu dan mengabarkan Injil kepada semua orang, agar mereka mengambil keputusan untuk mau menjadi pengikut Kristus.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s