Bagaimana bekerja untuk kemuliaan Tuhan

“Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.” Kolose 3: 17

Beberapa tahun yang lalu, seorang dokter yang biasa saya kunjungi jika saya merasa kurang sehat, menasihati saya untuk mengurangi kesibukan olahraga. Dia berkata: “Manusia diciptakan untuk hidup santai, bukan untuk bekerja keras”. Saya pada waktu itu heran mengapa dia berpendapat begitu, padahal selain kesibukannya sebagai dokter, dia juga seorang pendeta. Mungkin dia bisa membagi waktu dengan baik, dan bisa bekerja dengan santai.

Saya pada waktu itu merasa bahwa setiap orang di dunia harus bekerja keras, sesuai dengan kehendak Allah. Tetapi, sebenarnya kita tidak perlu bekerja keras jika Adam dan Hawa tidak jatuh dalam dosa. Kita tahu bahwa Allah telah menetapkan pekerjaan kita sebagai penatalayanan atas dunia ciptaan-Nya (Kejadian 1:28; 2:15). Dia telah merancang pekerjaan untuk kemuliaan-Nya dan kebaikan kita. Dan saya sekarang percaya bahwa pekerjaan Adam dan pada waktu itu bisa dilakukan dengan santai. Sayang, karena kejatuhan dalam dosa, manusia kemudian harus bekerja keras untuk bisa hidup di dunia.

Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.” Kejadian 3: 17-19

Sekarang, setiap orang harus bekerja keras untuk hidup. dan karena itu sering kali kita tidak mempunyai waktu untuk bersantai. Bekerja keras di zaman ini bukan hanya untuk bisa hidup, tetapi banyak orang yang bekerja untuk menjadi kaya atau sukses. Pekerjaan manusia yang pada mulanya dirancang Tuhan untuk hal yang baik, sekarang belum tentu membawa kemuliaan bagi Tuhan dan kebaikan bagi kita. Sebagai orang Kristen kita sering bingung bagaimana kita harus bekerja untuk memenuhi kehendak-Nya. Untuk itu kita harus sadar akan beberapa hal:

  1. Percaya bahwa semua pekerjaan itu suci atau tidak suci di hadapan Tuhan berdasarkan iman kita, bukan dari apa yang dianggap benar melalui jenis pekerjaan itu sendiri. Sebagai contoh, seorang bisa menjadi dokter yang baik di mata manusia, tetapi belum tentu dokter yang baik di mata Tuhan.
  2. Bersikap adil dan jujur dalam semua urusan kita dengan uang. Banyak orang Kristen yang rajin ke gereja, tetapi di luar gereja mereka tidak ada bedanya dengan orang lain. Mereka mengejar untung dan kejayaan diri sendiri melalui ekploitasi orang lain, baik rekan sekerja maupun para pekerja mereka.
  3. Bergantung dengan penuh doa kepada Tuhan, bukan keyakinan atas kemampuan diri sendiri. Banyak orang Kristen yang lupa berdoa karena kesibukan mereka. Lambat laun mereka mereka merasa bahwa berdoa adalah tidak penting karena mereka berhasil sekalipun kurang berdoa. Mereka kemudian yakin bahwa kerja keras adalah kunci kesuksesan.
  4. Gunakan upah yang diperoleh dari pekerjaan kita untuk menolong dan memberkati orang lain. Apa yang terjadi di dunia saat ini adalah kenyataan bahwa yang kaya makin kaya, dan yang miskin makin miskin. Jurang antara yang kaya dan yang miskin makin besar. Ini bukan kehendak Tuhan.
  5. Bertumbuh dalam keahlian kita, bekerja keras, dan berjuang untuk kemuliaan Tuhan. Banyak orang Kristen yang merasa puas dengan apa yang bisa dilakukan saat ini, tanpa keinginan untuk mengembangkan karunia atau talenta yang Tuhan berikan. Orang lain kemudian memandang orang Kristen sebagai pekerja yang malas atau tidak mempunyai inisiatif.
  6. Teladankan kasih kepada sesama dalam cara kita berinteraksi dengan rekan kerja. Menjadi pekerja Kristen yang bersemangat bukan berarti kita boleh saling sikut untuk bisa mencapai tingkat yang lebih tinggi. Tugas orang Kristen adalah membawa orang lain untuk mengenal kasih Tuhan melalui cara hidup kita.
  7. Rencanakan ke depan dengan percaya “jika Tuhan menghendaki”. Manusia boleh merencanakan, tetapi kehendak Tuhanlah yang terjadi. Karena itu, dalam merencanakan masa depan, kita harus mencari kehendak Tuhan yang sudah dinyatakan kepada kita melalui firman-Nya.
  8. Sampaikan Injil kepada kolega kita. Sambil menyelam, minum air. Sambil bekerja, mengabarkan Injil. Ini tidak harus selalu melalui jalan formal, tetapi dari apa yang kita lakukan, ucapkan dan rencanakan orang harus bisa melihat kalau kita adalah orang Kristen yang taat kepada Tuhan.
  9. Bekerjalah seperti untuk Tuhan dan untuk manusia. Jika kita bekerja untuk manusia, kita akan sering merasa kecewa, sakit hati atau marah karena perlakuan orang lain. Tetapi, jika kita percaya bahwa Tuhanlah majikan kita, tanggapan kita akan suasana pekerjaan akan berubah menjadi lebih damai dan santai.
  10. Fokus pada pekerjaan yang telah diberikan. Sebagai orang Kristen kita tidak harus tetap bekerja pada satu tempat dan dibawah satu atasan. Tuhan bisa bekerja melalui aspirasi dan inisiatif kita, untuk membawa kita ke tempat lain yang lebih baik untuk kemuliaan-Nya dan untuk kebaikan kita. Tetapi, selama kita bekerja pada satu tempat, konsentrasi kita harus tetap dipertahankan sambil menunggu panggilan Tuhan untuk maju bergerak.
  11. Ucapkan kata-kata kasih dan syukur. Sekalipun situasi pekerjaan kita kurang mencocoki keinginan kita, kita harus tetap bersemangat dalam menunaikan tugas kita, dengan rasa syukur kepada Tuhan dan rasa kasih kepada sesama kita.
  12. Hidup dalam damai melalui keyakinan iman bahwa apa pun yang terjadi adalah sesuai dengan kehendak Tuhan yang menentukan atau mengizinkan semuanya. Percaya dalam iman bahwa Tuhan selalu memelihara umat-Nya.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s