“Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.” Kolose 3: 12

Hari Natal adalah hari gembira untuk umat Kristen karena pada hari itu mereka merayakan kelahiran Yesus. Tetapi, di Australia banyak orang yang tidak beragama Kristen pun ikut merayakannya karena Natal dianggap sebagai “hari keluarga” untuk dinikmati bersama. Dengan demikian, banyak orang memakai hari Natal sebagai kesempatan untuk mengunjungi orang tua dan sanak saudara.
Hari Natal secara tradisi dirayakan dengan makan bersama dengan keluarga dekat dan tukar menukar kado. Karena itu, tidaklah mengherankan jika beberapa hari sebelum hari Natal, pusat pertokoan terlihat sibuk dengan banyaknya orang yang berbelanja. Suasana yang sedemikian umumnya membuat jalan dan tempat parkir menjadi macet karena banyaknya orang yang pergi shopping.
Bagaimana suasana di pusat pertokoan di Australia menjelang hari Natal saat ini? Sesudah tiga tahun berada dalam suasana tidak menentu akibat adanya pandemi COVID-19, sekarang banyak orang merasa bahwa kebebasan untuk bepergian dan berbelanja sudah kembali ada. Karena itu, shopping centre di kota-kota besar terlihat penuh sesak, apalagi sekarang murid sekolah dan universitas sudah libur. Agaknya suasana gembira dengan adanya hiasan dan lagu-lagu Natal tertutup dengan suasana tegang karena banyaknya orang yang menggunakan kesempatan berbelanja. Ini sering membuat orang menunjukkan sifat asli masing-masing: serakah, kasar, mudah naik darah dan mementingkan diri sendiri, terutama dalam mencari tempat parkir mobil.
Suasana hari Natal yang pertama adalah jauh berbeda dengan keadaan di zaman ini. Pada hari itu Anak Allah datang ke dunia dalam wujud seorang bayi yang tidak berdaya dan dilahirkan di kandang hewan di Betlehem. Anak Allah merendahkan dirinya sebagai manusia, tetapi yang tidak berdosa, dalam suasana hening, damai dan bahagia. Ialah Mesias yang sudah ditunggu-tunggu sejak lama. Natal adalah wujud kasih Allah kepada manusia, yang tidak memusnahkan manusia yang sudah jatuh kedalam dosa, tetapi memberikan mereka kesempatan untuk bertobat dan mendapat pengampunan melalui Yesus Kristus.
Karena kasih Tuhan yang sangat besar itu, adalah wajar jika orang Kristen, sebagai orang-orang pilihan Allah mau mengenakan rasa belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran kepada sesamanya. Jika Natal bagi mereka yang tidak mengenal Allah adalah kesempatan untuk mencari kegembiraan untuk diri sendiri, kita dipanggil untuk membagikan kabar baik tentang kelahiran Yesus kepada semua orang melalui hidup kita setiap hari, dengan menunjukkan rasa kasih kita di setiap keadaan dan kesempatan kepada semua orang.
Selamat menyongsong hari Natal!