TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.” Mazmur 139: 1 – 2

Sebentar lagi kita memasuki tahun baru 2023. Bagaimanakah perasaan Anda saat ini? Banyak orang yang menantikan datangnya tahun baru karena itu adalah kesempatan untuk merayakannya bersama teman-teman dan sanak saudara. Tetapi banyak juga orang yang menganggap bahwa tahun baru adalah bukan hari yang istimewa untuk dirayakan, karena sebenarnya tidak ada beda antara hari Tahun Baru dengan hari-hari sebelumnya. Bukan seperti hari ulang tahun atau hari Natal. Walaupun demikian, adanya perayaan tahun baru sudah tentu memberi kesempatan bagi setiap orang untuk memikirkan kehidupannya. Apakah kita merasa puas dan bahagia dengan apa yang kita capai pada tahun yang lalu? Ataukah adanya Tahun Baru justru membuat kita merasa sedih ketika melihat orang lain bisa bergembira? Apakah Anda mengharapkan bahwa sesuatu yang indah seharusnya terjadi pada tahun yang lalu? Apakah Tuhan sudah mengecewakan Anda?
Hidup manusia di zaman modern memang bisa terasa sepi dan hampa karena jarang orang yang bisa memahami diri kita. Dalam keadaan suka, memang ada banyak teman di sekitar kita yang bisa diajak untuk menikmati apa saja. Tetapi jika kita berada dalam kesukaran, sulitlah bagi kita untuk mendapatkan orang yang benar-benar bisa kita sandari. Orang yang terdekat, seperti orang tua, suami, istri dan anak pun ternyata terbatas kemampuannya dalam hal menolong kita. Mereka seringkali tidak dapat mengerti perasaan, keluh kesah, dan masalah kita. Inilah yang bisa membuat kita merasa sedih dan merana; tetapi itu mungkin terjadi karena kita menaruh harapan kepada manusia dan bukannya Tuhan.
Pemazmur di atas menyatakan bahwa Tuhan menyelidiki dan mengenal dirinya; Tuhan tahu kalau ia duduk atau berdiri, dan Ia mengerti pikirannya dari jauh. Tuhan mahatahu, dan lebih dari itu Ia peduli atas keadaan umat-Nya. He cares. Tuhan bukanlah Oknum yang baru mau memandang umat-Nya jika mereka mempersembahkan sesuatu yang berharga kepada-Nya. Tuhan tidak membutuhkan apa-apa dari manusia. Tuhan juga bukan Tuhan yang hanya mengasihi orang yang selalu taat kepada-Nya. Sebaliknya, Tuhan adalah Tuhan yang mahakasih yang sudah memberikan seorang Juruselamat kepada manusia, agar mereka yang percaya kepada-Nya bisa menerima keselamatan. Tuhan bisa melihat apa yang kita lakukan, dan Ia mengerti apa yang terjadi dalam hidup kita. Tuhan jugalah yang selalu berusaha untuk membimbing seluruh umat-Nya ke arah yang benar.
Saat ini, adakah kesedihan dalam hati Anda karena anda seorang diri berjuang dalam hidup? Adakah perasaan bahwa tidak ada seorang pun yang mengerti keadaan dan masalah Anda? Firman Tuhan berkata bahwa jika manusia tidak dapat mengerti jalan pikiran anda, Tuhanlah yang bisa melihat apa yang anda pikirkan dan kuatirkan. Ia yang mahakuasa selalu mau menyelidiki dan mengenal siapa Anda, sekalipun Anda sendiri kurang sadar akan arti hidup Anda. Ialah yang bisa menolong Anda, mengampuni Anda dan mengembalikan Anda ke jalan yang benar, agar Anda bisa hidup berbahagia dan menemukan kedamaian di dalam Dia.
Tuhan adalah mahatahu, dan karena itu Ia tahu segala sesuatu. Waktu dan tempat bukanlah sesuatu yang dapat membatasi Tuhan, karena Ia ada di mana pun dan kapan pun. Karena itu, Ia tahu apa yang sudah terjadi, yang sedang terjadi dan apa yang akan terjadi di bumi maupun di surga. Bahkan Ia tahu segala sesuatu sebelum apa pun terjadi, karena Dia ada sebelum ciptaan-Nya. Dengan demikian, tidaklah dapat diragukan bahwa Ia tahu akan segala sesuatu yang ada dalam hidup kita, bahkan sebelum kita dilahirkan. Karena itu, tidaklah mungkin kita menutup diri kita dari pandangan mata Tuhan. Sebaliknya, kita harus menyerahkan hidup dan isi hati kita kepada Dia.
“Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” Mazmur 139: 23 – 24
Memang sifat/atribut Tuhan di atas adalah satu dari tiga sifat utama dari Tuhan, yaitu mahatahu, mahakuasa dan mahahadir (omniscient, omnipotent dan omnipresent). Tuhan adalah Oknum yang luar biasa yang tidak ada tandingannya. Walaupun demikian, Tuhan bukanlah Tuhan yang ingin agar manusia mendekati-Nya jika Ia hanya memiliki tiga sifat itu. Ketiga sifat itu mungkin justru membuat manusia menjauhi Tuhan jika Ia adalah Tuhan yang tidak peduli atau Tuhan yang semena-mena.
Dalam kehidupan ini, manusia mungkin jarang memikirkan faktor Tuhan jika hidup berjalan lancar. Dalam menghadapi masalah, tantangan dan penderitaan, biasanya manusia yang merasa tidak dapat mengatasinya kemudian mulai memikirkan adanya faktor tertentu yang tidak dapat dimengertinya. Mengapa semua itu harus terjadi? Mengapa itu terjadi pada diriku? Mengapa itu terjadi dalam keluargaku? Mengapa Tuhan yang mahatahu, mahakuasa dan mahaada tidak berbuat sesuatu ketika malapetaka terjadi? Apakah Dia adalah Tuhan yang tidak peduli akan keadaan manusia?
Jika Tuhan hanya memiliki tiga sifat utama diatas, Tuhan belum tentu adalah Tuhan yang baik. Tuhan yang demikian bukanlah Tuhan yang benar-benar mau mengenal kita sebagai domba-domba-Nya. Sebaliknya, Tuhan kita adalah Tuhan yang mahakasih dan mahabaik (omnibenevolent), sehingga karena kasih dan kebaikan-Nya semua orang yang berdosa diberi-Nya kesempatan untuk memperoleh karunia keselamatan. Kita harus ingat bahwa Tuhan sudah mengirim Anak-Nya untuk turun ke dunia sebagai seorang bayi yang lahir dalam sebuah palungan. Ia mempunyai maksud baik kepada semua orang sehingga Ia kemudian mengurbankan Anak-Nya untuk menebus manusia yang berdosa. Karena itu, bagi kita, sifat omnibenevolent ini haruslah diingat dalam merayakan datangnya tahun baru.
“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” Roma 5: 8
Pengurbanan Yesus di kayu salib adalah bukti bahwa Tuhan mempunyai iktikad baik kepada umat manusia. Lebih dari itu, selama hidup di dunia Yesus menyatakan sifat itu dengan lebih jelas: Ia melakukan berbagai kebaikan untuk mereka yang menderita dan kemudian menebus manusia yang berdosa dengan darah-Nya di kayu salib.
Apa yang harus kita sadari dalam memasuki tahun baru adalah perlunya bagi kita untuk mengenal Tuhan secara penuh, bahwa bukan saja Ia mahakuasa, Ia juga Tuhan mahakasih dan mahabaik. Yesus adalah Tuhan yang sudah turun ke dunia. Dia adalah gembala yang baik bagi umat-Nya, Ia bukan saja tahu keadaan kita, tetapi Ia mengenal kita dan segala segi kehidupan kita. Karena Ia mengenal semua domba-Nya, Ia bisa dan mau menolong mereka yang mengalami penderitaan dan kesulitan hidup. Kepada Dia kita boleh berharap akan pertolongan, bimbingan dan perlindungan-Nya.
Hari ini, adakah yang membuat anda gundah? Apakah ada masalah besar yang anda alami? Yesus mengenal anda dan mampu memberikan apa yang baik pada waktunya. Pada pihak yang lain, kenalkah anda akan diri Anda? Sadarkah anda bahwa Anda adalah milik Tuhan yang bukan saja mahakuasa, mahatahu dan mahaada, tetapi juga mahakasih dan mahabaik yang memberikan matahari kepada semua orang? Bukankah Tuhan yang sedemikian besar akan mengasihi kita dalam keadaan apa pun?
“Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku” Yohanes 10: 14