Apakah yang harus kita lakukan?

“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.” Yohanes 15-5-6

Setiap hari Minggu, umat Kristen umumnya pergi ke gereja. Walaupun demikian, tidak semua orang yang pergi ke gereja akan pulang ke rumah dengan membawa kesan yang baik. Mungkin itu disebabkan oleh acara pujian yang kurang “sreg”, atau mungkin juga karena bahan khotbah yang kurang mengena. Bagi pendeta yang membawakan khotbah memang sulit untuk bisa selalu menyampaikan firman Tuhan dengan menerangkan apa aplikasinya dalam hidup setiap jemaat. Memang, sebagian pengkhotbah sering membawakan khotbah yang “kering”, tetapi berisi pengajaran teologi yang dalam. Sebaliknya, ada banyak pengkhotbah yang menyampaikan khotbah “populer” yang kurang berisi firman Tuhan. Sebenarnya, apakah yang dibutuhkan jemaat dalam mendengarkan firman? Kebanyakan jemaat ingin tahu “apa yang harus aku perbuat?” dalam hidup yang mereka alami (berapa kali pertanyaan ini muncul dalam Alkitab PB?).

Bagi umat Kristen, terlepas dari hal bagaimana dan sejak kapan manusia mengenal Tuhannya, pada umumnya diterima pernyataan bahwa Tuhanlah yang memilih manusia untuk diperkenalkan kepada Dia. Mereka yang dipilih Tuhan, diberi kesempatan, jalan dan bimbingan untuk dapat merasakan kuasa, kasih dan eksistensi Tuhan, sekalipun mereka tidak dapat melihat Tuhan dengan mata jasmani. Dari ayat pembukaan di atas, kita bisa melihat bahwa Tuhan juga memilih umat-Nya untuk menghasilkan buah, yaitu berbagai bentuk kasih untuk sesama manusia. Itu jika kita mau untuk tetap hidup bersama Dia. Ini adalah salah satu dari firman Tuhan yang sudah dinyatakan kepada kita, dan yang harus kita perhatikan dengan seksama selama kita hidup di dunia. Ini juga seharusnya ditekankan dalam pengajaran Kristen. Mengapa demikian?

Jika Yesus digambarkan sebagai pokok anggur dan kita adalah ranting-rantingnya, itu karena kita sudah dipilih untuk menjadi umat-Nya. Sebagai umat, kita akan bergantung kepada Dia sebagai sumber kehidupan. Karena itu, jika kita memang orang Kristen yang sejati, kita akan merasakan adanya dorongan untuk tumbuh dan berbuah. Mereka yang bukan orang yang dipilih-Nya adalah seperti ranting yang patah atau rontok tanpa menghasilkan buah dan kemudian akan menjadi kering.

Jika buah dari pengurbanan Kristus di kayu salib adalah keselamatan kita, buah dari keselamatan kita, yang tumbuh karena Yesus sudah memilih kita, adalah apa yang bisa membawa kabar keselamatan bagi orang lain.

“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.” Galatia 5:22-23

Jika kita berusaha untuk berbuat baik dan mengasihi sesama kita, mungkin ada orang yang mungkin menegur kita bahwa keselamatan kita bukan bergantung pada usaha kita. Tetapi, ayat di atas mengatakan bahwa “barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak” . Ini menunjukkan bahwa mereka yang benar-benar mempunyai relasi yang baik dengan Yesus, pasti akan berbuah banyak. Mereka yang Kristen sejati pasti mempunyai hubungan yang erat dengan Tuhan. Mereka akan merasakan adanya dorongan untuk berbuah banyak karena adanya Roh Kudus yang bekerja.

Bagaimana kalau demikian? Haruskah kita mengabarkan bahwa sebagai manusia yang lemah, kita harus mengikut jejak Yesus dan hidup untuk berbuah? Tuhan yang sudah memilih kita adalah Tuhan yang mahakuasa, dan Ia mendengar doa-doa kita, supaya apa yang kita minta kepada Bapa dalam nama Yesus akan diberikan-Nya kepada kita. Karena itu kita harus yakin dalam iman bahwa jika Tuhan berserta kita, tidaklah ada yang perlu kita ragukan dalam hidup kita. Roh Kuduslah yang akan memberi kita buah-buah Roh jika kita hidup sesuai dengan firman-Nya dan tidak mendukakan Roh-Nya.

“Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. Efesus 4: 30

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s