Kenalkah Anda kepada Allah?

“Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia. Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” 1 Yohanes 2: 3-6

Mungkinkah ada orang yang bisa hidup sepenuhnya menuruti perintah-perintah Tuhan? Semua orang Kristen yang percaya adanya kedaulatan Tuhan seharusnya berpendapat bahwa itu mungkin, jika Tuhan membuatnya begitu. Tetapi, dalam kenyataannya ada orang percaya yang justru tidak mau menekankan bahwa manusia bisa dan perlu untuk berbuat baik. Mengapa begitu? Menurut mereka, itu karena karena manusia yang berdosa bukanlah orang yang sempurna, tetapi adalah orang yang penuh cacat cela yang sudah dianugerahi keselamatan. Jadi perbuatan baik manusia bukanlah hal yang masih perlu digarisbawahi jika mereka diselamatkan semata-mata oleh penebusan Kristus.

Sebenarnya Alkitab PL dan PB banyak menampilkan contoh-contoh di mana umat Tuhan menuruti perintah-perintah Tuhan karena Tuhan yang membimbing dan menggerakkan mereka. Ini bukan suatu keadaan yang kekal, karena mereka yang kemudian melupakan Tuhan (seperti Daud, Salomo dll.), kemudian jatuh dalam dosa. Tanpa bimbingan Tuhan, umat Kristen mana pun akan jatuh. Mereka yang tidak dibimbing Tuhan sudah pasti tidak dapat hidup baik; dan karena itu, mereka yang selalu tidak bisa atau tidak mau berbuat baik sudah pasti bukan orang percaya.

Jika manusia bisa berbuat baik dengan bimbingan Tuhan, adakah manusia yang sempurna? Tentu saja tidak ada, sekalipun ada orang Kristen yang saleh. Orang Kristen yang saleh, yang mempunyai hubungan yang baik dengan Tuhan, bukanlah orang yang suci. Jadi apa yang dimaksud dengan orang yang menuruti perintah-perintah Tuhan? Orang yang sedemikian adalah orang yang sadar akan kehendak Tuhan yang dinyatakan, agar mereka menghidari hal-hal yang jahat dalam pandangan Tuhan. Mereka yang sudah mendapat Roh Kudus, tidak mau mendukakan-Nya. Mereka selalu ingin mendengarkan suara-Nya yang mengingatkan mereka jika ada hal-hal yang jahat yang harus mereka hindari.

Menuruti perintah-perintah Tuhan, dengan demikian bukan berarti bahwa manusia bisa selalu mengikut Tuhan, tetapi berarti bahwa manusia selalu mempunyai kesadaran akan apa yang baik dan yang buruk. Mereka akan merasa sedih jika mereka gagal melakukan apa yang baik, dan bukannya melupakan keharusan untuk taat kepada Tuhan.

“Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.” Roma 7:18-19

Ayat dari 1 Yohanes di atas lebih lanjut menyatakan bahwa orang berkata bahwa ia mengenal Tuhan, tetapi ia tidak (selalu ingin) menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa (selalu ingin) menuruti firman-Nya, orang itu sungguh sudah sempurna dalam kasih Allah. Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Tuhan, ia adalah orang yang sudah lahir baru dan wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Sebaliknya, orang yang belum lahir baru tidak akan tahu apa kehendak Tuhan yang sudah dinyatakan dan tidak mengenal apa yang dipandang baik oleh Tuhan. Mereka tidak tahu bagaimana mereka bisa menjauhkan diri apa yang jahat menurut mata Tuhan.

Orang bisa saja bertanya-tanya, “Jika saya diselamatkan oleh anugerah dan semua dosa saya telah diampuni, mengapa saya harus berusaha untuk hidup suci?” Pemikiran ini bukanlah hasil dari pertobatan sejati. Pertobatan yang sejati akan menghasilkan hasrat yang lebih besar untuk menjadi taat, bukan sebaliknya. Kehendak Allah – dan kehendak kita saat kita telah dilahirkan kembali oleh Roh Kudus – adalah bahwa kita akan berusaha keras untuk menjadi sempurna seperti Dia. Itu harus dikerjakan dengan serius sampai saat kita meninggalkan dunia (Filipi 2: 12).

Suatu hal yang penting kita ingat adalah bahwa orang Kristen bukan dipilih oleh Tuhan karena mereka adalah orang yang suci atau orang yang baik, tetapi karena Ia mempunyai rencana untuk masa depan mereka. Jika mereka mempunyai dosa sebesar dan seburuk bagaimanapun, Tuhan akan membersihkan mereka dari dosa mereka melalui darah Kristus jika mereka bertobat. Itu bukan berarti bahwa mereka bisa menjadi sempurna selama hidup di dunia. Walaupun demikian, Tuhan menyuruh mereka yang sudah dipilih untuk menuruti perintah-perintah-Nya. Dengan demikian, keinginan dan kemauan untuk berbuat baik adalah lebih bersangkutan dengan pandangan hidup orang Kristen daripada kenyataan hidup manusia selagi masih di dunia.

Orang Kristen memang tidak harus menaati Hukum Perjanjian Lama atau hukum apa pun untuk dianugerahi keselamatan. Ketika Yesus Kristus mati di atas kayu salib, Dia menggenapi Hukum Perjanjian Lama (Roma 10:4). Walaupun demikian, ada kesimpulan yang tidak alkitabiah yang muncul: Allah tidak mengharuskan orang Kristen untuk menaati hukum moral dan etika Kristen karena sudah diselamatkan. Di zaman ini, saya kurang melihat adanya orang Kristen sejati yang dengan sengaja mengabaikan ajakan Tuhan untuk berbuat baik dan melupakan adanya etika Kristen. Saya melihat kurang adanya kemauan untuk taat kepada perintah-perintah Tuhan.

Rasul Paulus membahas itu dalam Roma 6:1-2, “Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?” Kritik yang paling sering dilontarkan terhadap doktrin keselamatan melalui “Melalui Anugerah semata-mata saja” atau ” By Grace alone” adalah: doktrin itu bisa mendorong seseorang untuk kurang peduli akan dosa dalam hidupnya. Selain itu, mungkin juga doktrin itu mendorong seseorang untuk tidak berusaha untuk menghasilkan apa yang baik untuk Tuhan dan sesama dari apa yang sudah diterimanya. Bukankah harga keselamatan sudah dilunasi Yesus?

Harus dimengerti bahwa sesudah menerima keselamatan, manusialah yang harus mau mengambil keputusan untuk hidup suci, menaati firman-Tuhan dan menjalankan semua perintah-Nya. Ini bukan untuk mempetahankan keselamatan yang sudah diterima mereka, karena keselamatan orang yang sudah terpilih tidak akan ditarik kembali oleh Tuhan yang setia. Tetapi, mereka yang benar-benar sudah menjadi orang percaya tentu akan mengerti bahwa tanda keselamatan mereka adalah adanya kerinduan untuk hidup suci karena adanya rasa syukur atas karunia keselamatan dan berbagai karunia yang lain. Mereka yang tidak mau menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, dan tidak rindu untuk berbuat baik selama hidup di dunia, mungkin saja bukan orang Kristen yang sejati. Orang Kristen yang sejati selalu ingin menjadi murid Yesus yang bisa dipakai-Nya untuk melebarkan kerajaan-Nya dan membawa kemuliaan bagi-Nya baik dalam hal yang besar maupun yang kecil (Matius 25: 14-30).

Hari ini, firman Tuhan menyatakan bahwa sebagai orang Kristen kita adalah orang yang sudah mendapat karunia terbesar, yaitu penebusan Kristus. Kita mengenal Kristus. Dengan demikian patutlah dengan rendah hati menyatakan kemauan kita untuk menjadi budak-Nya yang berguna dan berusaha untuk hidup sesuai dengan perintan-Nya. Satu hal yang jelas adalah bahwa tidak ada alasan bagi kita yang mengaku Kristen sejati, untuk tidak membiarkan Roh Kudus memimpin kita untuk mengubah hidup kita. Kita harus ingat bahwa setiap manusia harus memberi pertanggungan jawab kepada Dia, yang telah siap sedia menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Hanya orang Kristen sejati yang akan mendapat pengampunan oleh darah Kristus.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s