“Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Allah. Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.” 1 Petrus 1: 21-22

Apa manfaatnya jika kita merayakan hari kematian dan kebangkitan Kristus? Bagi kebanyakan orang, itu hanya berarti hari libur yang bisa dinikmati. Bagi sebagian orang yang mengaku Kristen, itu mungkin adalah keharusan untuk pergi ke gereja sekalipun biasanya mereka jarang ke gereja. Dan bagi sebagian orang Kristen arti kematian dan kebangkitan Kristus masih menjadi pergumulan setiap hari. Apa yang harus mereka lakukan dalam hidup setelah menyadari betapa besar kasih Allah kepada manusia yang berdosa?
Petrus, rasul Yesus, menulis surat kepada orang Kristen yang menghadapi penganiayaan untuk menghibur mereka dengan kebenaran tentang siapa mereka di dalam Kristus—anak-anak Allah dengan segala alasan untuk bersukacita dalam keselamatan mereka dan kemuliaan masa depan dalam kekekalan. Selanjutnya, dia mendorong mereka untuk hidup seperti orang-orang kudus Tuhan yang sudah ada dengan menaati Tuhan sekarang, saling mengasihi dengan sungguh-sungguh, dan menaruh semua harapan mereka pada kehidupan tanpa akhir yang akan datang.
Yesus telah dinyatakan sebagai Anak Allah dan korban bagi dosa demi kita, demikian Petrus menulis. Melalui kematian dan kebangkitan Kristus kita telah menjadi percaya kepada Allah. Petrus mendengar Yesus sendiri mengatakan hal yang sama dalam Yohanes 14:6–7: Tidak seorang pun datang kepada Bapa kecuali melalui Putra. Dia adalah jalan, kebenaran, dan hidup. Banyak orang mungkin berkata bahwa mereka percaya kepada Tuhan, tetapi hanya melalui percaya kepada Kristus kita benar-benar menaruh iman kita kepada Bapa.
Rencana Tuhan tidak berhenti dengan pengorbanan Putra Tunggal-Nya sebagai pembayaran dosa. Petrus berkata bahwa Allah juga membangkitkan Kristus dari antara orang mati dan memuliakan Dia. Menggambarkan kemuliaan yang diberikan kepada Yesus oleh Bapa, Paulus menulis bahwa Allah “… sangat meninggikan Dia dan menganugerahkan kepada-Nya nama di atas segala nama” (Filipi 2:9).
Jadi iman dan pengharapan kita ada di dalam Tuhan. Dengan cara yang sama Allah memiliki rencana untuk kehidupan dan kematian Kristus dan kebangkitan dan kemuliaan, Dia memiliki rencana untuk kehidupan, kematian, kebangkitan, dan kemuliaan kita. Kita percaya Allah yang melakukan semua itu di dalam dan melalui Kristus dan tahu Dia akan melakukan hal yang sama di dalam dan melalui kita. Harapan kita ada di tempat yang tepat.
Perikop 1 Petrus 1:13–25 menggambarkan bagaimana orang Kristen—mereka yang dilahirkan kembali oleh Allah—harus hidup sekarang. Kita harus mengambil keputusan untuk mau menaati perintah Tuhan. Bukan menantikan Tuhan untuk bertindak untuk kita. Kita harus secara mental terlibat dalam menetapkan semua harapan kita pada kasih karunia Allah di masa depan bagi kita.
Pagi ini kita harus memilih untuk bertindak sebagai umat Allah, menolak keinginan jahat yang mendorong tindakan kita sebelum kita mengetahuinya dengan lebih baik. Pilihan kita penting. Tuhan kita sangat menghargai hidup kita, membayarnya dengan darah Kristus. Karena Tuhan telah membuat kita mampu melalui Roh Kudus, kita sekarang harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk hidup baik dan saling mengasihi. Selamat hari Paskah!