Kita tidak bisa ke surga tanpa karunia Tuhan, kita bisa ke neraka dengan usaha sendiri

Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.” Galatia 6: 7-8

Apakah manusia mempunyai kehendak bebas dalam hal keselamatan? Semua orang Kristen akan menjawab “ya”, kecuali mereka yang tergolong hyper-calvinist. Walaupun demikian, pengertian tentang kehendak bebas mungkin berbeda-beda jika kita membandingkan apa yang diyakini setiap orang. Satu hal yang pasti dengan kehendak bebas adalah kenyataan bahwa manusia hanya bebas memilih, tetapi apa yang terjadi haruslah sesuai dengan kehendak Tuhan. Orang bisa memilih mengikut Yesus atau mengikut iblis, tetapi apa yang akhirnya terjadi haruslah seizin Tuhan.

Jika sebagian manusia memilih untuk mengikut Yesus setelah mendengarkan panggilan-Nya, itu hanya dimungkinkan karena kemampuan yang diberikan oleh Tuhan. Jika manusia memilih untuk ke neraka, itu adalah dalam kodratnya, ia mampu dari awalnya kerena adanya dosa.

Apakah ada orang yang memilih untuk pergi ke neraka? Tidak ada.Yang diinginkan orang berdosa bukanlah neraka, melainkan dosa yang nampaknya nikmat dan nyaman. Bahwa neraka adalah konsekuensi yang tak terelakkan dari dosa yang membawa kebinasaan tidaklah membuat konsekuensi itu diinginkan. Itu bukan yang diinginkan orang – tentu saja bukan yang “paling mereka inginkan”. Menginginkan dosa tidak sama dengan menginginkan neraka seperti halnya menginginkan coklat tidak sama dengan menginginkan kegemukan. Atau menginginkan rokok tidak sama dengan menginginkan kanker.

Manusia yang tetap hidup dalam dosa yang diinginkannya akan ke neraka, dan adalah benar bahwa Tuhan yang mahaadil mengirim mereka ke neraka. Ini adalah alkitabiah. Tuhan yang mahasuci pasti mengirim orang yang menolak penebusan ke neraka. Dia memang menjatuhkan hukuman, dan Ia mengeksekusinya. Memang, lebih buruk dari itu. Tuhan tidak hanya mengirim, dia melempar. “Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.” (Wahyu 20:15).

Alasan Alkitab berbicara tentang orang yang dilempar ke neraka dan itu karena tidak ada orang yang mau pergi ke sana begitu mereka melihat apa itu sebenarnya. Tidak ada seorang pun yang berdiri di tepi lautan api yang melompat masuk. Mereka tidak memilihnya, dan mereka tidak menginginkannya. Tetapi mereka telah memilih dosa. Dan semua dosa bisa membawa kebinasaan. Mereka menginginkan dosa secara bebas, tetapi tidak menginginkan hukuman itu. Ketika mereka sampai di tepi lautan api, mereka harus dilemparkan ke dalamnya oleh Tuhan.

Yohanes 3:18 menjelaskan dalam uraian yang paling sederhana tentang siapa yang akan pergi ke surga dan siapa yang akan pergi ke neraka: “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.” Jadi, mereka yang masuk neraka adalah mereka yang tidak percaya pada nama Yesus sehingga dengan bebas hidup dalam dosa. “Percaya” adalah melampaui pengenalan melalui pikiran dan keyakinan. Untuk percaya kepada Kristus untuk keselamatan membutuhkan perubahan dalam hal kesetiaan melalui pekerjaan Roh Kudus. Kita berhenti menyembah diri kita sendiri dan benda-benda duniawi, kita meninggalkan dosa kita, dan kita mulai menyembah Allah dengan hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan kita (Matius 22:36–37; Markus 12:30).

Tuhan menginginkan agar setiap orang menjalani kekekalan bersama-Nya (Matius 18:14; 2 Petrus 3:9), tetapi Dia membiarkan kita untuk mengambil keputusan untuk menerima atau menolak Dia (Yohanes 4:14). Siapa pun yang menginginkannya dapat pergi ke surga (Yohanes 1:12). Bagaimana manusia dapat menginginkan surga yang belum pernah dilihatnya? Yohanes 1:10–12 menunjukkan kepada kita masalah ini dan solusinya: “Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percayar dalam nama-Nya.”

Pagi ini, kita belajar dari firman Tuhan mengenai kehendak bebas yang dimungkinkan oleh pekerjaan Tuhan. Kita dapat memilih untuk percaya pada penebusanYesus untuk dosa kita, atau kita dapat memilih untuk membayar dosa kita sendiri – tetapi kita harus ingat bahwa pembayaran untuk dosa kita adalah kekekalan di neraka. Penulis Kristen terkenal C. S. Lewis mengatakannya seperti ini: “Pada akhirnya hanya ada dua jenis manusia: mereka yang berkata kepada Tuhan, ‘Kehendak-Mu jadilah,’ dan mereka yang kepadanya Tuhan berkata, ‘Kehendakmu jadilah.’” Selama masih Anda hidup di dunia, pilihan ada di tangan Anda.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s