Ikuti perlombaan yang sudah ditetapkan untuk Anda

“Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu melekat, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita” Ibrani 12:1

Beberapa kali dalam Alkitab, kehidupan sehari-hari kita di dalam Kristus digambarkan sebagai perlombaan lari jarak jauh. Kita berangkat berlari dalam acara ultra-matathon ini, dan pada setiap matahari terbit kita akan menghadapi tantangan baru. Sementara itu, kita tahu bahwa Tuhan telah menyediakan jalan yang seharusnya kita ambil. Tapi bagaimana tepatnya kita bisa menjalankan perlombaan yang ditetapkan di hadapan kita ini? Syukurlah, kita tidak berlari dalam kegelapan. Penulis Ibrani memberikan tiga cara yang telah terbukti untuk menjaga kita tetap di jalur yang benar.

Kita memulai perlombaan kehidupan dengan mengingat bahwa kita tidak sendirian:

Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita…” Ibrani 12:1a

Ketika para sprinter kuno berangkat untuk berlomba lari guna meraih kemenangan dan memperoleh mahkota daun, mereka sering melakukannya di arena besar yang dipenuhi penonton (mirip dengan stadiun olahraga saat ini). Memandang ke arah tribun yang penuh dengan pakaian yang melambai dan orang-orang yang bergerak, kita seolah melihat ke awan. Dan seperti itulah rasanya bagi kita yang ikut berlomba. Kita bukanlah yang pertama yang akan berlomba. Orang-orang telah melewati jalan ini sebelumnya, seperti yang ditunjukkan dalam Ibrani 11 (sebuah pasal yang sering disebut “aula ketenaran iman” atau “faith hall of fame“. Nenek moyang spiritual kita, seperti Abraham dan Nuh, menjawab panggilan Tuhan dan memulai perlombaan yang telah ditetapkan bagi mereka. Teladan mereka memberi kita dorongan.

Tapi kita tidak perlu menoleh ke belakang untuk melihat para “pahlawan iman”. Kita dapat menemukannya hari ini dalam setiap persekutuan orang percaya. Umat Kristiani ditetapkan Tuhan melalui panggilan-Nya untuk melakukan perjalanan ini bersama-sama, dan kita akan merasa jauh lebih kuat pada saat melakukannya. Melihat teladan kesetiaan yang luar biasa di sekitar Anda dapat memberi Anda keberanian yang Anda butuhkan untuk melangkah maju dalam perlombaan. Karena itu juga Paulus pernah mengirim Timotius ke jemaat di Korintus agar mereka diingatkan akan adanya perlomnaan.

“Justru itulah sebabnya aku mengirimkan kepadamu Timotius, yang adalah anakku yang kekasih dan yang setia dalam Tuhan. Ia akan memperingatkan kamu akan hidup yang kuturuti dalam Kristus Yesus, seperti yang kuajarkan di mana-mana dalam setiap jemaat.” 1 Korintus 4:17

Namun, kadang-kadang, masalah lain dapat menghalangi kita untuk berlari, bahkan ketika orang banyak mendukung kita. Sekalipun kita ingin untuk selalu berjalan di jalan yang benar, kita tidak dapat melakukannya jika kita terus-menerus tersandung. Ketika kita melihat mereka yang mengajak kita untuk tinggal sebagai penonton saja, sebab itu lebih mudah untuk dilakukan. Karena itu kita harus memusatkan perhatian kita kepada Yesus dan pimpinan-Nya, seperti apa yang dinyatakan oleh penulis kitab Ibrani yang menggambarkannya seperti ini:

“…marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.” (Ibrani 12:1b)

Dalam acara olahraga dunia kuno, para peserta biasanya berlari dengan cara yang jauh lebih “alami” daripada yang dilakukan para atlet saat ini. Jauh sebelum adanya pakaian lari yang khusus, jubah yang dipakai para peserta pada masa itu harus diikat supaya tidak menyentuh kaki atau dilepas sebelum berlari. Jika tidak, pelari akan terjerat dan jatuh tertelungkup.

Sebagai pejuang Kristen kita tidak jauh berbeda. Kita tidak dapat berjalan dengan baik jika kita terikat dalam jerat kehidupan yang penuh dosa. Hal-hal yang tampak begitu memuaskan pada saat itu dapat mengalihkan pandangan kita dari hadiah (seperti yang akan kita baca di bawah), dan sebaliknya, membuat kita terpaku pada apa yang bersifat sementara. Tapi kitai dipanggil ke jalan yang jauh lebih baik:

“Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.” Roma 8:13

Hidup kita berjalan paling baik jika kita mengikuti Firman Tuhan dan mematuhi perintah-perintah-Nya di dalam Alkitab. Dia tidak memberi kita perintah itu untuk menjatuhkan kita, tetapi untuk membebaskan kita dari kekuatiran agar dapat berlari dengan kekuatan yang penuh. Ketika kita melakukannya, tujuan kita yang sebenarnya akan terlihat jelas. Tujuan kita bukan mengingat karunia Tuhan semata, tetapi untuk menemui-Nya melalui karunia-Nya.

Dalam perjuangan hidup, kita mungkin melirik ke arah kerumunan orang di sekitar kita dan kita mungkin menemukan hal-hal yang menarik perhatian kita, tetapi dorongan utama kita adalah hadiah yang menanti kita yang hidup dengan iman:

“Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.” Ibrani 12:2

Pada awal perlombaan, sewaktu kita baru menjadi orang percaya, Yesus mungkin tampak jauh di kejauhan. Kita mengenal Dia melalui kisah Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Kita telah mendengar bagaimana Dia telah mengubah kehidupan orang lain. Tapi perlombaan kita baru mulai. Namun, tak lama kemudian, kita menyadari bahwa hadiah yang menanti kita adalah Juruselamat kita, Yesus Kristus, dan Dia tidak puas hanya duduk dan melihat kita dari garis finis. Yesus tetap menyertai kita dalam perjuangan hidup kita. Jika kita tidak mengabaikan Dia, Roh Kudus selalu sibuk bekerja pada diri kita pada saat kita menjalankan perlombaan.

“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.” Filipi 3:10–11

Saat kita berlari dan mengarahkan pandangan kita pada Yesus, Tuhan dengan kasih bekerja pada kita, menjadikan kita semakin serupa dengan Anak-Nya. Pada akhirnya, Dia akan membawa kita ke upah yang telah lama kita nantikan:

“aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” Filipi 3:14

Pagi ini, firman Tuhan memerintahkan kita untuk melaksanakan pertandingan yang sudah ditetapkan untuk kita. Janganlah kita merasa bahwa tidak ada lagi yang harus dilakukan setelah kita menerima anugerah keselamatan. Tuhan tidak hanya memberi anugerah keselamatan, tetapi Ia juga memberi anugerah untuk pengudusan. Karena itu, jalankan tugas perlombaan kita menurut apa yang dikehendaki-Nya dan bukannya mengharapkan Dia untuk menggendong kita ke garis finis untuk menerima mahkota kehidupan. Jika kita mengerti akan hal ini, tidak boleh ada alasan untuk tidak melaksanakan tugas kita, dan tidak boleh ada keraguan untuk mengajarkannya kepada semua saudara seiman.

“Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?” Lukas 6:46

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s