Apakah Tuhan mengasihi aku?

“Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.” Yohanes 14:21

Bagaimana Anda menanggapi pertanyaan seseorang yang belum percaya: “Apakah Tuhan mengasihi aku?”. Anda mungkin berudaha menghibur dia dengan jawaban: “Tentu saja! Tuhan memberikan kasih-Nya kepada semua ciptaan-Nya. Bukankah sinar matahari jatuh pada setiap orang?”. Ini mudah dijawab. Tetapi, situasi akan berbeda jika orang itu bertanya: “Apakah Tuhan ingin menyelamatkan aku?” Jawaban yang jujur atas pertanyaan in bergantung pada keyakinan Anda, apakah Tuhan hanya bermaksud menyelamatkan orang tertentu saja, atau semua orang. Dengan demikian, jika Anda ingin menjawab sekalipun tidak pasti akan jawaban yang benar, mungkin Anda akan menjawab secara diplomatis: “Yesus sudah mati untuk setiap orang yang percaya, yaitu semua orang yang dikasihi-Nya”. Lalu siapa yang dikasihi-Nya?

Ada perasaan bahwa Allah mengasihi semua orang di seluruh dunia (Yohanes 3:16; 1 Yohanes 2:2; Roma 5:8). Kasih ini tidak bersyarat—itu berakar pada karakter Allah dan berdasarkan fakta bahwa Dia adalah Allah yang penuh kasih (1 Yohanes 4:8, 16). Kasih Allah yang penuh belas kasihan kepada dunia juga dinyatakan dalam kenyataan bahwa Allah memberikan kesempatan kepada manusia untuk bertobat: “Tuhan tidak lambat menepati janjinya. . . . Sebaliknya Ia sabar terhadap kamu, tidak ingin seorang pun binasa, tetapi semua orang datang untuk bertobat” (2 Petrus 3:9). Kasih Allah yang tak bersyarat terkait dengan panggilan umum-Nya untuk keselamatan dan apa yang sering disebut kehendak-Nya yang sempurna—aspek kehendak Allah yang mengungkapkan karakter-Nya, dan menunjukkan apa yang menyenangkan Dia.

Pada pihak yang lain, kita tahu bahwa kasih Allah kepada semua orang tidak berarti bahwa setiap orang akan diselamatkan (lihat Matius 25:46). Allah tidak akan mengabaikan dosa, karena Ia adalah Allah yang adil (2 Tesalonika 1:6). Dosa tidak dapat luput dari hukuman selamanya (Roma 3:25-26). Jika Tuhan mengabaikan dosa dan membiarkannya terus merusak ciptaan selamanya, maka Dia bukanlah mahakasih. Mengabaikan kasih Allah yang penuh belas kasihan, menolak Kristus, atau menyangkal Juruselamat yang telah membeli kita (2 Petrus 2:1) berarti menyerahkan diri kepada murka Allah untuk selama-lamanya (Roma 1:18), bukan kepada kasih-Nya.

Apakah Tuhan benar-benar mengasihi semua orang? Sebagian orang percaya bahwa Tuhan hanya mengasihi mereka yang beriman, sebagian lagi yakin bahwa Tuhan membenci mereka yang “kafir”. Selain itu, ada juga orang yang percaya bahwa Tuhan hanya mengasihi mereka yang banyak berbuat amal dan berkurban untuk sesamanya. Sudah tentu, ada juga orang yang meragukan kasih Tuhan kepadanya, karena merasa bahwa hidupnya jauh dari apa yang dikendaki Tuhan. Selain itu, ada orang yang tidak yakin akan keselamatannya karena adanya penekanan yang berlebihan atas kedaulatan Tuhan yang memilih manusia menurut keputusan-Nya semata-mata.

Sebenarnya, apakah Tuhan mempunyai kasih kepada semua orang? Ya! Dia menunjukkan belas kasihan dan kebaikan kepada semuanya. Apakah berkat Allah kepada orang Kristen selalu lebih besar jika dibandingkan dengan orang non-Kristen selama hidup di dunia? Tidak, tidak dalam hakikat-Nya yang penuh belas kasihan kepada semua ciptaan-Nya. Karena itu kita tidak boleh menyatakan bahwa umat Tuhan akan selalu mendapat kenyamanan di duia. Sebagai anak Tuhan kita tidak boleh kaget jika kita mengalami berbagai masalah selama hidup di dunia, karena Tuhan mendidik umat-Nya melalui berbagai persoalan yang mereka hadapi.

“Karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.” Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?” Ibrani 12:6-7

Mereka yang jauh dari Tuhan sering kali justru hidupnya enak dan nyaman karena mereka bebas untuk berbuat apa saja, dan Tuhan tidak mendidik orang yang tidak akan menjadi umat-Nya. Mereka yang sombong dibiarkan sombong, mereka yang hidup dalam dosa dibiarkan-Nya demikian, sehingga mereka tidak dapat mempunyai alasan ketika menghadapi pengadilan Tuhan setelah mereka meninggalkan dunia ini.

Kasih Allah yang membenarkan orang berdosa tidak diberikan kepada semua orang, tapi itu adalah kanunia khusus kepada mereka yang beriman kepada Yesus Kristus (Roma 5:1). Kasih Allah yang membuka mata dan membawa manusia ke dalam keintiman dengan diri-Nya tidak diberikan kepada semua orang, tetapi hanya kepada mereka yang mengasihi Anak Allah (Yohanes 14:21). Kasih ini dapat dianggap sebagai “kasih perjanjian” Allah, dan itu khusus, hanya diberikan kepada mereka yang beriman kepada Yesus untuk keselamatan (Yohanes 3:36). Mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dikasihi, bebas dari murka Tuhan untuk selamanya.

Apakah Tuhan mengasihi orang Kristen dengan cara yang berbeda dari Dia mengasihi orang non-Kristen? Ya; karena orang percaya telah melaksanakan panggilan iman yang datang dari Tuhan, mereka diselamatkan. Tuhan memiliki hubungan yang unik dengan ciptaan-Nya, di mana hanya orang Kristen yang memiliki pengampunan berdasarkan kasih karunia Tuhan yang kekal. Kasih tanpa syarat dan penuh belas kasihan yang Allah harus membawa kita pada hidup baru, dengan menerima dengan rasa syukur kasih perjanjian yang Dia berikan kepada mereka yang menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat.

Orang Kristen percaya bahwa Tuhan yang mahasuci menuntut umat-Nya untuk hidup baik sesuai dengan firman-Nya. Tuhan membenci dosa dan tidak dapat dipermainkan oleh manusia dengan segala pikiran dan perbuatan mereka. Walaupun demikian, tidak ada apapun yang bisa diperbuat manusia untuk mencuci dosanya, untuk memenuhi syarat kesucian Tuhan. Semua manusia sudah berdosa dan tidak layak berdiri di hadapan Tuhan. Umat manusia tidak akan mempunyai harapan masa depan jika Tuhan tidak mengasihi mereka.

“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” Roma 3: 23

Oleh sebab itu, Tuhan bukan saja memberi karunia dan berkat kepada seisi dunia, tetapi Ia juga mengaruniakan AnakNya yang tunggal untuk menebus dosa manusia. Yesus datang ke dunia, supaya barangsiapa yang percaya kepadaNya bisa menerima hidup yang kekal di surga.

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 3: 16

Apakah Tuhan mengasihi semua orang? Apakah Tuhan menghendaki semua orang untuk diselamatkan? Pertanyaan ini tidaklah mudah dijawab. Kalau jawabnya “ya”, tentunya Ia tidak mau seorang pun ke neraka. Neraka dengan demikian tidak akan diperlukan karena Tuhan yang mahakasih tentunya akan berusaha agar semua orang untuk bisa menemukan jalan ke surga melalui kepercayaan apa pun. Sebaliknya, adanya neraka tentunya menegaskan kenyataan bahwa sebagian orang akan menuju ke sana. Karena itu, Tuhan tentu tahu bahwa tidak semua orang akan percaya kepada Yesus Kristus sebagai Anak Allah yang merupakan satu-satunya jalan keselamatan. Ayat di atas dan juga Yohanes 3: 16 menunjukkan bahwa mereka yang tidak mengenal Yesus akan menemui kebinasaan.

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 3: 16

Mereka yang terpanggil dibukakan matanya oleh kuasa penciptaan Allah yang berdaulat sehingga mereka tidak lagi melihat salib sebagai kebodohan tetapi sebagai kekuatan dan hikmat Allah. Panggilan yang efektif adalah keajaiban menghilangkan kebutaan kita. Jadi, sekalipun Tuhan tidak memaksa manusia untuk percaya kepada-Nya, Ia bekerja dan memberi manusia kemampuan untuk melihat jalan kebenaran dan tidak terus menerus melawan uluran tangan kasih-Nya. Ini adalah cara kerja Tuhan yang bisa menaklukkan orang yang ingin diselamatkan-Nya. Mereka akan menjadi orang-orang percaya.

Tuhan yang mahakasih menghendaki semua orang untuk mau menerima uluran tangan penyelamatan-Nya. Tetapi Tuhan yang mahaadil hanya menerima mereka yang dengan pertolongan Roh Kudus benar-benar mau berusaha hidup sesuai dengan firman-Nya, bukan hanya mereka yang gemar mempelajarinya. Tanda hidup baru adalah perubahan hidup yang bisa dilihat dari buah-buahnya (Matius 7: 20). Jika ini tidak terlihat, Yesus berkata:

“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” Matius 7: 21

Manusia dalam kodratnya, memang selalu ingin melakukan apa yang melawan Tuhan. Jika seseorang menjadi cukup rendah hati untuk tunduk kepada Tuhan, itu berarti bahwa Tuhan telah memberi orang itu sifat baru yang rendah hati. Jika seseorang tetap berkeras hati dan sombong untuk tunduk kepada Tuhan, itu karena orang itu belum diberi semangat dan kemampuan untuk tunduk kepada Tuhan.

Jelas dari sini bahwa walaupun Tuhan mengasihi seluruh umat manusia, Ia tidak memaksa kita untuk percaya jika itu bertentangan dengan keinginan kita. Memang, ada orang Kristen yang percaya bahwa kehendak Tuhan tentu tidak dapat dibantah atau dilawan oleh manusia. Tetapi, manusia dalam dosanya selalu cenderung untuk tidak menurut kepada Allah. Sebaliknya, Tuhan mempunyai kuasa untuk memungkinkan (bukan memaksa) orang untuk mau mendengar-Nya. Kasih karunia Tuhan bisa dibayangkan sebagai khotbah dan kesaksian yang mencoba untuk membujuk orang untuk melakukan apa yang masuk akal dan apa yang sesuai dengan kepentingan terbaik mereka. Di sini, pertobatan juga termasuk karunia Allah.

Lalu Ia berkata: ”Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya.” Yohanes 6:65

Hari ini kita harus sadar bahwa penginjilan harus tetap dilakukan agar makin banyak orang yang mau mendengar panggilan untuk menjadi umat-Nya. Tuhan bisa membuat panggilan ini sebagai sesuatu yang mencelikkan mata rohani mereka untuk bisa mau menjawab “ya’ atas keselamatan yang ditawarkan oleh Yesus Kristus kepada semua orang. Penginjilan hanya bisa efektif jika kita percaya sepenuhnya bahwa Tuhan mengasihi kita dan sudah menyelamatkan dan mengubah cara hidup kita. Dengan demikian kita bisa dengan yakin menyatakan bahwa Tuhan yang mengasihi ingin menyelamatkan semua orang yang mau percaya kepada-Nya. Sebab bagaimana kita bisa meyakinkan orang lain akan kasih Allah jika kita masih tidak yakin akan keselamatan kita sendiri?

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s