“Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.” Yohanes 6: 40

Yohanes 6:40 adalah salah satu bagian terpenting dalam Perjanjian Baru. Ayat ini telah terbukti menjadi pesan penginjilan penting yang dikhotbahkan ke seluruh dunia. Itu adalah pernyataan sederhana tentang kehendak Bapa, keselamatan kita, dan tujuan kekal kita di dalam Kristus. Ayat ini sejalan dengan Yohanes 3: 16 yang menyatakan “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Dalam kedua ayar dari kitab Yohanes itu ada kata yang mencolok mata, yaitu kata “setiap orang”. Siapakah yang dimaksudkan dengan “setiap orang”? Apakah itu siapa saja yang mengaku Kristen? Ataukah mereka yang rajin ke gereja? Ataulah siapa saja yang sudah mengaku percaya kepada Yesus? Mungkinkah itu hanya orang-orang tertentu saja yang mempunyai hidup baik dan taat kepada firman-Nya? Ataukah itu adalah orang yang dipilih Allah secara acak menurut kedaulatan-Nya? Untuk mengetahui jawabnya kita perlu melihat ayat-ayat sebelumnya:
- (35) Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
- (36) Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya.
- (37) Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
- (38) Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
- (39) Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
Kita selalu dapat menggambarkan apa yang terjadi di dunia dari dua sisi — dari sisi manusia dan tanggung jawabnya untuk menerima apa yang Tuhan tawarkan — dan dari sisi Tuhan dan kedaulatannya untuk mencapai tujuan penyelamatan-Nya. Di ayat 35-336, kita melihat hal-hal dari sisi tanggung jawab manusia. Dalam ayat 37–40 kita melihat sesuatu dari sisi kedaulatan Allah. Jadi poin utama dari kedua bagian ini, jika digabungkan, adalah tujuan Allah untuk memberikan hidup kekal melalui Yesus yang tidak akan gagal.
Mengenai tanggung jawab, bangsa Israel telah gagal untuk memilih apa yang benar. Meskipun mereka telah melihat Yesus memberi makan lima ribu orang, itu tidak terjadi setiap hari, dan perut mereka tidak kenyang lagi. Mereka ingat bahwa di padang gurun Musa memberikan manna Allah setiap hari. Mereka tidak hanya memiliki roti ajaib satu hari, tetapi setiap hari, selama empat puluh tahun. Jadi, mereka berharap agar Yesus untuk terus melakukan keajaiban supaya mereka bisa percaya.
Jadi, bagian pertama dari teks diakhiri dengan karunia Allah yang ditolak. Tuhan menawarkan roti-Nya – Yesus – kepada umat-Nya sendiri, dan umat-Nya sendiri tidak menerimanya. Beginilah tujuan penyelamatan Tuhan dilihat dari sisi manusia dan tanggung jawabnya. Allah mengirim Anak-Nya, dan manusia bertanggung jawab untuk melihat dan percaya. Tapi bangsa Israel menolak-Nya. Sampai sekarang, masih banyak orang yang mengaku Kristen tetapi tidak mau bertanggung jawab untuk mengakui Yesus dalam seluruh segi kehidupan mereka.
Apakah tujuan penyelamatan Allah kemudian gagal? Tidak, karena Dia membuat tindakan-tindakan berdasarkan kasih-Nya. Dan ayat 37–40 menjelaskan alasannya. Tuhan berdaulat atas pekerjaan penyelamatan manusia, dan Dia tidak akan membiarkan tujuan akhir-Nya bagi siapa pun gagal. Ada lima penegasan yang kuat tentang karya kedaulatan Allah dalam ayat 37-40. Sangat penting bagi kita untuk memahaminya:
- Tuhan memberikan orang-orang pilihannya kepada Yesus.
Ayat 37: “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku”. Ayat 39: “Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang”. Allah tidak menunggu orang-orang pilihan-Nya datang kepada Yesus. Mereka sendiri tidak akan mampu. Dia memberikannya kepada Yesus. Dia memilih mereka untuk diri-Nya sendiri, karena Dia memberikannya kepada Putra-Nya. - Karena Tuhan memberikan mereka kepada Yesus, mereka datang kepada Yesus.
Ayat 37: “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku.” Atau, seperti yang telah kita lihat di ayat 35, mereka percaya kepada Yesus. Yesus tidak mengatakan bahwa karena orang datang kepada Yesus dan percaya kepada Yesus, maka Allah memberikan mereka kepada Anak. Tidak. Mereka yang Bapa berikan kepada Putra, datang kepada Putra. Allah mengamankan kedatangan mereka. Dia bekerja mendatangkan mereka. Dia menjamin kedatangan mereka. Ketika Anda datang kepada Kristus, Tuhan membawa Anda. Ketika Yesus dapat dimengerti oleh Anda, itu bukan karena Yesus terlihat memuaskan bagi Anda. Tetapi, itu adalah Tuhan yang membuka mata Anda. sehingga Anda percaya. Dan ketika Dia melakukannya, Anda datang dengan bebas, dengan semua perlawanan Anda teratasi. - Mereka yang diberikan kepada Yesus disimpan oleh Yesus.
Ayat 37: “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.” Memberi dan mendatangkan adalah karya kedaulatan Bapa, dan pemeliharaan adalah karya kedaulatan Putra. Anda akan disimpan. Ayat 39: “Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang.” Yesus tidak akan kehilangan siapa pun yang datang kepadanya. Jika Bapa memberikan kita kepada Putra, kita datang kepada Dia. Yesus tidak akan pernah kehilangan kita, atau menolak kita. Kehidupan yang kita miliki di dalam Putra, seperti yang dikatakan ayat 40, adalah “hidup yang kekal.” Bukan hidup sementara. Itu tidak bisa hilang. - Yesus akan membangkitkan kita dari kematian pada hari terakhir.
Ayat 39: “Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.” Yesus tahu bahwa kematian bagi semua orang terlihat seperti kekalahan, kehilangan. Apalagi bagi mereka yang belum percaya. Setidaknya tubuh kita hilang. Dan untuk menolak kekuatiran manusia, Yesus berkata dua kali, untuk memperjelasnya, “supaya Kubangkitkan pada akhir zaman”. Sebagai orang percaya, kita tidak perlu kuatir, bahkan tubuh kita tidak akan hilang. - Landasan yang tak tergoyahkan dari keselamatan kita adalah kehendak Tuhan.
Tidak ada yang lebih pasti di dunia ini daripada kehendak Allah yang berdaulat. Ayat 38 memberikan dasar mengapa Yesus tidak akan mengusir siapa pun yang diberikan Bapa kepadanya: “Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.” Adalah kehendak Allah yang berdaulat bahwa tidak ada milik-Nya yang hilang.
Pagi ini kita telah melihat kedua bagian dari teks ini. Ayat 35–36, dari sisi manusia dan tanggung jawabnya, menggambarkan tawaran Allah kepada dunia, dan bagaimana roti dari surga ditolak. Ayat 37–40, dari pihak Allah dan kedaulatan-Nya, menggambarkan bagaimana Allah bertindak dengan memberikan orang-orang pilihan-Nya kepada Yesus agar mereka datang, dan bagaimana Yesus menjaga mereka, dan membangkitkan mereka dari kematian sesuai dengan kehendak Allah yang berdaulat. Bagian pertama menggambarkan kegagalan manusia yang terlihat, tetapi bagian kedua menjelaskan tujuan penyelamatan Allah yang tak terkalahkan. Manusia tidak dapat mengenal Allah dan diselamatkan jika Dia sendiri tidak bertindak.
Sekarang, jika Anda bertanya: Bagaimana saya bisa tahu jika saya termasuk yang terpilih? Bagaimana saya bisa tahu bahwa saya telah diberikan Bapa kepada Yesus, dan bahwa Dia akan memelihara dan membesarkan saya? Jawabannya sangat sederhana: “Yesus berkata kepada mereka, ‘Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”(Yohanes 6:35). Jika Anda datang kepada Yesus seperti ini, Anda telah diberikan oleh Bapa kepada Putra. Hidup Anda akan mengalami perubahan karena Anda merasa bahwa Allah sudah mengangkat Anda menjadi anak-Nya. Anda akan merasa bahwa hidup Anda adalah berharga di hadapan Bapa, dan Anda merasa sangat bersyukur untuk itu sekalipun ada banyak penderitaan dan masalah yang harus Anda hadapi. Tidak ada orang yang bisa datang kepada Yesus tanpa melalui Bapa. Tidak ada orang yang bisa bersyukur atas pengurbanan Yesus dan berubah dari hidup lamanya jika tidak dipilih oleh Bapa. Karena itu, jika Anda telah diberikan oleh Bapa kepada Yesus, Anda akan disimpan oleh Yesus dan akan dibangkitkan-Nya pada hari terakhir.
(Bahan dari “Behold, Believe, Be Raised” by John Piper)